Anda sedang menghadapi masalah pekerjaan dan punya pertanyaan seputar karier dan dunia kerja? Kirimkan pertanyaan Anda melalui email [email protected] dan dapatkan solusinya dari ahli dan praktisi HR berpengalaman di Jobplanet. Mari raih karier yang lebih baik bersama Jobplanet!
Artikel ini juga dapat dibaca di . |
Pertanyaan:
Salam, Jobplanet.
Sekarang saya sedang dalam proses resign dan saya mempunyai beberapa pertanyaan untuk melanjutkan karier saya ke depannya. Pertanyaan saya:
- Saya mempunyai impian untuk bekerja di perusahaan BUMN, namun belum juga tercapai. Apakah yang sebaiknya dilakukan, menunggu sampai diterima, atau bekerja di perusahaan lain yang sebenarnya bukan impian saya sambil menunggu kesempatan bekerja di perusahaan BUMN? Masalahnya untuk bekerja di BUMN sendiri biasanya ada batasan umur maksimal 25 tahun, dan saya sudah mencapai umur tersebut.
- Apakah pengalaman kerja di berbagai bidang yang berbeda akan mempengaruhi karier kita ke depannya? Misalnya, saat ini saya bekerja di bidang desain grafis, lalu sebelumnya saya bekerja di perbankan. Apakah perusahaan akan mempermasalahkan hal tersebut?
- Mana yang sebaiknya saya pilih, bekerja di tempat yang sesuai passion, dengan salary tidak begitu banyak dan jenjang karier kurang jelas, atau memilih pekerjaan yang kurang sesuai dengan passion, salary lebih banyak, tapi ada jenjang karir ke depannya? Sedangkan jenjang karier sangatlah penting, terutama ketika kita sudah berkeluarga nanti.
Demikian pertanyaan saya. Terima kasih, Jobplanet.
Jawaban:
Terima kasih telah mengirimkan pertanyaan ke Jobplanet. Berikut ini jawaban yang dapat saya berikan:
1. Mengingat usia Anda sudah menginjak 25 tahun, yang merupakan batas usia maksimum untuk melamar ke BUMN bagi lulusan S-1, saya menyarankan Anda harus mulai mempersiapkan plan B.
Tidak ada yang salah ketika Anda bekerja keras demi memenuhi harapan dan keinginan untuk dapat bekerja di BUMN, akan tetapi Anda tetap harus realistis dan memikirkan berbagai kemungkinan yang dapat terjadi.
Diterima bekerja di perusahaan BUMN memang merupakan keinginan Anda. Akan tetapi, kalau Anda memang belum berhasil meski telah berusaha dengan maksimal, maka saran saya cobalah gali kembali segala kelebihan dan kekurangan Anda, demi menemukan profesi yang betul-betul sesuai dengan karakter serta preferensi pribadi Anda.
Silakan baca kembali jawaban yang pernah saya berikan di Ask the Expert sebelumnya atau jawaban saya lainnya yang juga mirip dengan situasi yang sedang Anda hadapi.
2. Istilah “mempermasalahkan” rasanya kurang pas, namun lebih tepat mempertanyakan. Meskipun pada prinsipnya orang yang sering pindah profesi di awal karier masih dinilai wajar, tapi tentunya tetap akan timbul pertanyaan dari sisi perusahaan yang akan merekrut.
Sebetulnya apa yang dia cari? Apa yang dia inginkan? Apa yang dia sukai? Apa aspirasi kariernya? Apakah orang ini memang betul-betul mengenali dirinya dengan baik?
Belum terlambat bagi Anda untuk mencari tahu sebetulnya profesi apa yang paling sesuai untuk Anda. Cobalah menggunakan berbagai assessment tools gratis yang bisa ditemui dengan mudah di Internet, misalnya: DISC, MBTI, atau RIASEC.
Dengan mengkombinasikan setiap hasil yang Anda peroleh dari assessment tools tersebut, Anda akan menemukan benang merah atau kesamaan yang menjelaskan seperti apa karakter Anda, bagaimana preferensi kerja Anda, serta profesi apa yang kira-kira cocok untuk Anda. Dengan demikian, selanjutnya Anda bisa fokus menekuni satu bidang tersebut.
3. Untuk bisa membangun karier yang cemerlang, Anda tentunya harus menekuni profesi yang Anda minati. Namun sebelum itu, Anda perlu mengetahui dulu apa yang menjadi passion
Tanpa passion, meskipun Anda menekuni profesi yang menjanjikan penghasilan besar, pada akhirnya karier Anda—cepat atau lambat—akan mentok, karena peningkatan serta percepatan karier hanya bisa diperoleh oleh orang-orang yang mampu bekerja “ekstra”, baik ekstra efektif, ekstra efisien, ekstra inovatif, ekstra keras, menghasilkan pemasukan ekstra besar bagi perusahaan, dan ekstra-ekstra lainnya. Hasil kerja “ekstra” ini biasanya hanya dapat dikontribusikan oleh orang-orang yang memang memiliki passion sangat tinggi terhadap profesinya.
Apabila Anda punya passion terhadap suatu hal, ditambah Anda punya skill terkait dengan passion tersebut, yang juga bisa memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi orang lain, sehingga mereka bersedia mengeluarkan uang agar Anda membantu memberikan solusi terbaik, maka hal itu sudah merupakan bekal yang sangat berharga untuk memperoleh penghasilan yang lebih dari cukup di masa yang akan datang.
Yang lebih penting lagi, bekerja sesuai passion akan membuat Anda merasa lebih bahagia, dan kebahagiaan inilah yang pada akhirnya akan membuat Anda lebih sukses, baik secara moril maupun materiil.
Tentang Haryo Utomo Suryosumarto
Founder & Managing Director PT Headhunter Indonesia, perusahaan executive search yang mulai berdiri sejak Mei 2009. Lulusan S-1 di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada dan S-2 di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini menggabungkan pengetahuan praktis dan pengalaman profesionalnya di dunia HR selama lebih dari 16 tahun terakhir, untuk memberikan pencerahan berupa tips pengembangan karier melalui berbagai artikel serta workshop/seminar di kampus ataupun lingkungan korporasi.