Jika Bekerja Hanya Mengejar Gaji, Inilah yang Akan Terjadi

Bekerja Hanya Mengejar Gaji

Pernahkah Anda bertanya pada diri sendiri, apa motivasi Anda bekerja? Setiap pagi hari meninggalkan rumah, lalu sesampainya di kantor sudah banyak pekerjaan yang menanti, kemudian berkutat di depan komputer hingga malam hari. Sebenarnya apa yang Anda tuju dari semua itu?

Apakah Anda mengejar kedudukan yang setinggi mungkin, atau semata-mata mencari uang untuk menghidupi diri sendiri dan keluarga, atau Anda justru mengejar kekayaan dari gaji yang tinggi?

Jika Anda adalah tipe pekerja yang ketiga, sebaiknya ketahui dulu beberapa hal di bawah ini:

  • Sulit bahagia

Seringkah Anda mendambakan suatu hal, lalu setelah berhasil meraihnya, tak lama kemudian timbul keinginan untuk meraih sesuatu yang lebih tinggi? Itulah manusia, yang pada dasarnya sulit merasa puas. Akan tetapi, ada orang yang dikendalikan oleh egonya sehingga tak pernah merasa cukup dengan apa yang dimilikinya; ada pula orang yang justru pandai mengendalikan egonya karena dia menilai kebahagiaan dari berbagai sisi.

Seseorang yang bekerja hanya untuk mengejar gaji percaya bahwa uang adalah sumber kebahagiaan utamanya. Dia bahkan rela berpindah-pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain alias job-hopping, dengan alasan mendapat tawaran yang lebih baik. Sikap yang penuh ketidakpuasan inilah yang membuatnya sulit bahagia.

  • Semangat kerja rendah

Karyawan yang mengukur segala sesuatu dengan uang bukan cuma sulit merasa bahagia, tapi semangat kerjanya juga rendah. Seakan-akan setiap bulan hanya tanggal gajian saja yang dia nantikan. Di samping itu, tipe karyawan ini juga cenderung lebih perhitungan. Kalau pekerjaan yang merupakan tanggung jawabnya sendiri saja masih membuatnya mengeluh, jangan harap dia mau menerima pekerjaan tambahan jika tak ada bayarannya.

 

https://goo.gl/49fjGs

 

  • Karier tidak berkembang

Ketika gaji menjadi pertimbangan nomor satu, peluang karier sebagus apapun bisa melayang begitu saja. Contohnya, seorang karyawan mendapat tawaran kerja dari perusahaan lain untuk posisi yang lebih tinggi, tapi karena kenaikan gajinya kurang signifikan, dia lantas menolaknya mentah-mentah tanpa memperhitungkan faktor-faktor lain.

Risiko karier yang stagnan lebih besar dihadapi oleh mereka yang bekerja hanya mengejar gaji. Meski awalnya rasa haus akan penghasilan yang lebih tinggi selalu terpuaskan lantaran melakukan job-hopping, namun di satu titik kebiasaan ini akan membuat perusahaan mempertanyakan loyalitas mereka.

 

Sebelum menyesal, sebaiknya segera ubah pola pikir Anda agar tidak terpaku pada gaji semata. Percayalah, banyak komponen lain di dunia kerja yang lebih penting untuk Anda pikirkan, seperti manajemen, budaya perusahaan, jenjang karier, dan work-life balance. Kenikmatan karena gaji yang tinggi sering kali hanya bertahan sesaat, lho.

Comments

comments