3 Cara Terbaik Menolak Pekerjaan Tambahan

Tips Melawan Rasa Tidak Betah di Tempat Kerja Baru

 Artikel ini juga dapat dibaca di  beritagar-logo.

Kata “tantangan” hampir selalu digembar-gemborkan untuk memotivasi karyawan, terutama pada saat perusahaan atau atasan memberikan pekerjaan tambahan kepada karyawannya. Akan tetapi, perlu dipahami oleh perusahaan atau atasan, bahwa ketika seorang karyawan terkesan seperti menghindari tantangan, belum tentu itu berarti dia adalah sosok yang lemah.

Umumnya, ada saja senior atau atasan di kantor yang terlalu mengandalkan anak buahnya untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tambahan. Bisa jadi mereka memang amat percaya pada si anak buah, atau sekadar memanfaatkan kelebihannya.

Jika Anda termasuk karyawan yang sering menjadi “sasaran tembak” untuk menyelesaikan tugas-tugas ekstra di tim Anda, berikut ini tiga cara terbaik berikut dengan alasan yang dapat Anda gunakan untuk menolak pekerjaan tambahan tersebut:

1. Bukan prioritas utama

Sebagai anggota tim yang solid, sudah sepatutnya setiap karyawan saling mendukung pekerjaan satu sama lain. Misalnya, menjadi backup ketika ada rekan kerja yang tidak masuk kantor atau membantu menghadapi kendala dalam pekerjaan masing-masing. Namun, apabila di saat yang sama Anda masih memiliki prioritas utama yang belum selesai, maka Anda berhak menolak pekerjaan tambahan tersebut.

Tips: Beri penjelasan kepada rekan kerja mengenai kondisi yang sebenarnya, yakni tugas-tugas yang sedang Anda kerjakan berikut deadline-nya. Selanjutnya, tawarkan untuk memberi bantuan setelah Anda menyelesaikan pekerjaan utama Anda.

2. Ingin menjaga kualitas

Sebelum memberi pekerjaan tambahan, idealnya seorang atasan sudah memahami kapasitas dan load kerja bawahannya. Akan tetapi, jika kenyataannya dia tidak tahu, atau tak mau tahu, lantas apa sikap yang harus diambil? Nah, Anda mungkin masih bisa menangani semua pekerjaan yang dibebankan, tapi jika konsekuensinya ada pada kualitas hasil kerja dan reputasi perusahaan, maka tak ada pilihan lain selain mengutarakan keberatan Anda.

Tips: Jangan langsung menjanjikan pada atasan sesuatu yang belum tentu sanggup Anda tepati. Katakan bahwa Anda akan mengecek dulu prioritas saat ini, lalu jika memang tidak memungkinkan, sampaikan alasan yang jelas disertai dengan solusi alternatifnya.

 

https://goo.gl/49fjGs

 

3. Gaji tidak sesuai

Tanggung jawab bertambah, tapi tak ada perubahan pada jabatan Anda; atau bisa juga Anda mendapatkan promosi naik, tapi tidak diikuti dengan kenaikan gaji yang sesuai? Wajar jika Anda menjadi keberatan dibebani tanggung jawab yang lebih besar. Apalagi jika kelihatannya perusahaan sedang memanfaatkan tenaga Anda, dan bukan semata-mata karena percaya pada potensi dan kemampuan Anda. Jika demikian yang terjadi, maka tak ada salahnya Anda menegosiasikan kembali hak Anda.

Tips: Daripada terang-terangan menyinggung soal gaji, gunakanlah cara yang lebih halus yakni dengan menanyakan perubahan isi kontrak kerja Anda kepada HRD atau manajer Anda. Jika jawabannya kurang memuaskan, sampaikanlah keberatan Anda untuk menerima pekerjaan tambahan tersebut. Namun, lakukan itu secara sopan dengan menyertakan alasan yang masuk akal.

 

 

Comments

comments