Artikel ini juga dapat dibaca di . |
Bos mana yang tidak mendambakan punya tim yang solid? Tim ini tak hanya terdiri dari karyawan-karyawan yang kompeten, tapi juga profesional dalam memenuhi tanggung jawabnya. Sayangnya, tidak semua perusahaan beruntung memiliki tim sesempurna itu.
Ada kalanya seorang karyawan punya skill dan kompetensi yang dibutuhkan perusahaan, namun tidak didukung oleh attitude atau perilaku yang baik. Ia sering mengeluh, menyepelekan kebijakan perusahaan, senang membicarakan kejelekan atasan, menyudutkan rekan kerja pada saat meeting, atau melimpahkan kesalahan pada orang lain.
Di satu sisi, kompetensi karyawan ini memang merupakan aset perusahaan yang sangat berharga, sehingga manajemen pun ingin mempertahankannya. Namun di sisi lain, keberadaan individu dengan perilaku buruk tersebut cenderung membawa aura negatif yang berbahaya bagi lingkungan kerja. Rekan-rekannya merasa tidak nyaman, sehingga kerja sama pun jadi terhambat.
Nah, sebagai seorang atasan, bagaimana Anda harus menghadapinya?
1. Cari tahu penyebab
Sebelum menarik kesimpulan bahwa karyawan Anda bermasalah, alangkah baiknya jika Anda mencari tahu dulu, apakah perilakunya cukup beralasan atau tidak? Apakah itu berasal dari dalam dirinya atau dipengaruhi oleh lingkungan? Jangan sampai Anda sudah kelewat emosi, padahal ternyata perusahaan atau manajemen sendiri lah yang jadi pemicunya.
2. Diskusi dengan karyawan
Untuk mengetahui penyebab buruknya perilaku karyawan, Anda bisa melakukan diskusi one-on-one. Dalam kesempatan tersebut, berusahalah untuk memahami keadaan dari sudut pandang sang karyawan. Hindari kalimat-kalimat seperti “Saya tidak suka”, karena kesannya Anda melibatkan emosi pribadi. Sebaliknya, berikan contoh-contoh perbuatannya yang merugikan, beserta dampak negatifnya bagi karyawan lain dan perusahaan.
Baca juga:
Turn Over Karyawan Tinggi, Bagaimana Cara Mengendalikannya?
4 Kunci Utama Mempertahankan Karyawan Terbaik
Tanda-tanda Karyawan Akan Resign
3. Beri pujian
Usai berdiskusi dengan si karyawan, pantau selalu perkembangannya. Apabila ia menunjukkan perubahan, termasuk mengurangi perilaku buruknya, sampaikan bahwa Anda menyadari hal tersebut, kemudian berikan pujian atas pencapaiannya. Percayalah, pengakuan dari atasan selalu menjadi cara terbaik untuk mendekati karyawan.
Mempertahankan karyawan yang kompeten namun berperilaku buruk memang bikin atasan merasa serba salah. Namun, di situlah tantangannya. Sebagai seorang atasan, pastikan tak ada segelintir orang yang menjadi ‘racun’ bagi perusahaan tempat Anda bekerja. Berusahalah untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar, dan baca juga testimoni para karyawan yang mereka tuliskan secara anonim di Jobplanet. Terkadang apa yang tidak tampak dari luar bisa terungkap di situ, lho.