4 Kunci Utama Mempertahankan Karyawan Terbaik

Mempertahankan Karyawan Terbaik

 Artikel ini juga dapat dibaca di  beritagar-logo.

Setiap tahun angka pencari kerja di Indonesia selalu tinggi, bahkan terus bertambah. Sayangnya, jumlah SDM yang terserap oleh perusahaan masih jauh dari yang diharapkan. Memang, menemukan talenta yang kompeten di antara ribuan pelamar merupakan pekerjaan yang sulit. Namun ternyata yang lebih sulit lagi adalah mempertahankan mereka!

Pada kenyataannya, mengelola sumber daya manusia dalam perusahaan bukan hanya menjadi tanggung jawab tim HRD, melainkan juga para manager. Apabila perhatian mereka hanya tertuju pada target dan keuntungan perusahaan, bisa-bisa karyawan jadi merasa tidak nyaman sehingga satu per satu kabur meninggalkan perusahaan.

Dicap sebagai perusahaan dengan turnover tinggi bukanlah suatu pencapaian yang membanggakan. Karena itu, sebelum karyawan-karyawan terbaik Anda mulai melirik dan dilirik perusahaan lain, pertahankanlah keberadaan mereka dengan lima cara berikut:

1. Jadi pendengar yang baik

Komunikasi adalah kunci penting dalam hubungan atasan dan bawahan. Sayangnya, banyak yang menganggap hal ini sebagai formalitas sehingga tidak memaksimalkan komunikasi dua arah. Alhasil, para atasan hanya memberi perintah tanpa menyiapkan telinga untuk mendengar saran dan pendapat bawahannya.

Sebagai aset yang berharga, suara karyawan punya peran berarti bagi kelangsungan perusahaan. Membiarkan mereka merasa terkekang untuk meluapkan isi kepalanya adalah suatu kesalahan besar. Padahal, dengan cara itulah perusahaan bisa memperbaiki diri serta meraih kesuksesan.

2. Peka pada keadaan

Setiap karyawan harus punya kepekaan yang tinggi terhadap lingkungan kerjanya. Ketika performa bawahan Anda menurun dari biasanya, lihatlah ke segala sisi. Amati semua faktor yang menjadi sumber motivasi karyawan dan temukan akar persoalannya. Apakah karena gaji yang kecil, pekerjaan yang monoton, atau karena merasa kurang dihargai?

Ada banyak hal yang terlihat remeh, namun sebenarnya cukup krusial sehingga harus segera ditangani sebelum datang masalah yang lebih besar. Nah, jika Anda peka pada keadaan lingkungan kerja, masalah turnover tak perlu jadi kekhawatiran.

3. Mengakui hasil kerja

Pengakuan atas hasil kerja karyawan adalah salah satu faktor penentu keputusan karyawan untuk bertahan di suatu perusahaan. Tanpa itu, mereka bisa mengalami krisis motivasi yang pada akhirnya berimbas pada performa berikutnya. Kalau ini terus terjadi, bukankah perusahaan juga yang rugi?

Ada banyak cara untuk menunjukkan penghargaan pada karyawan. Tidak melulu lewat kenaikan jabatan atau gaji saja, mereka juga butuh dukungan verbal, seperti pernyataan “good job!” atau ucapan terima kasih. Meski sederhana, namun tindakan tersebut sangat berarti bagi karyawan.

4. Beri ruang untuk berkembang

Perusahaan harus sadar bahwa tidak semua orang mengejar materi. Faktanya, banyak karyawan yang terdorong untuk pindah kerja bukan karena tergoda “nilai penawaran” yang lebih tinggi, tapi karena mereka merasa ruang untuk berkembang di perusahaan saat ini dibatasi. Mereka lantas dilanda rasa jenuh karena tak ada lagi yang bisa dicapai.

Tak ada karyawan berprestasi yang mau diam di satu posisi melakukan pekerjaan yang sama terus menerus. Mereka akan selalu mencari cara untuk memperdalam ilmu, mengasah keahlian baru, dan menantang kemampuan dirinya. Nah, agar sukses merebut hati mereka, pastikan Anda bisa memfasilitasi hal tersebut.

Comments

comments