Artikel ini juga dapat dibaca di . |
Pola pikir Anda dalam mengelola uang tentu sudah mulai berubah ketika menjadi karyawan—tidak seperti dulu ketika masih sekolah atau kuliah. Jika dulu Anda cukup memikirkan bagaimana menyisihkan uang jajan dari orang tua untuk nongkrong sepulang kuliah, kini prioritas Anda mulai mengarah ke masa depan. Hasrat untuk menikah dan berkeluarga, memiliki rumah dan kendaraan pribadi, atau melanjutkan kuliah dengan biaya sendiri otomatis memaksa Anda untuk lebih dewasa dan bertanggung jawab dalam mengelola keuangan.
Membeli barang-barang berharga dengan uang hasil jerih payah sendiri biasanya memberikan rasa puas sekaligus kebanggaan. Akan tetapi, ada satu hal yang paling banyak menimbulkan dilema bagi para karyawan—terutama mereka yang belum lama meniti karier. Mana yang harus didahulukan, apakah membeli rumah atau membeli mobil?
Benarkah membeli rumah lebih menguntungkan?
Jika diamati sepintas, membeli rumah tampak seperti jawaban yang terbaik atau lebih “masuk akal”. Kebanyakan orang mungkin akan beralasan bahwa selain menjadi tempat tinggal, rumah juga merupakan bentuk investasi yang berharga. Apa lagi dengan nilai rumah yang terus meningkat, tentu keuntungan yang akan dirasakan di masa depan akan berlipat ganda. Sementara, mobil sebaliknya—nilainya terus menurun.
Kendaraan pribadi tentu akan sangat bermanfaat untuk menunjang mobilitas Anda. Misalnya, untuk berangkat dan pulang kantor setiap hari. Namun, meskipun tidak memiliki kendaraan pribadi, kebutuhan itu masih bisa terpenuhi dengan adanya angkutan umum. Nah, hal ini mungkin memunculkan pertanyaan selanjutnya, “Lalu kapan saat yang tepat untuk membeli mobil?”
Investasi lain sebagai alternatif
Tidak menginvestasikan dana dalam bentuk properti bukan berarti Anda tidak punya alternatif investasi lainnya. Masih ada reksadana sampai emas batangan yang bisa menjadi sarana berinvestasi, sehingga rumah tidak harus menjadi hal pertama yang Anda beli. Apalagi, membeli rumah bukan hal yang ringan. Anda membutuhkan waktu relatif lama untuk bisa mengumpulkan dana yang cukup untuk membayar DP atau uang muka pembeliannya.
Sementara Anda masih tinggal di rumah kontrakan atau kediaman orang tua, Anda bisa tetap berinvestasi non-properti dan menabung, serta fokus pada kebutuhan primer Anda dan keluarga.
Mobil penting untuk menunjang profesi
Di dunia kerja, ada beberapa profesi yang menuntut mobilitas tinggi. Bidang sales salah satunya. Sering kali, dalam sehari para pekerja sales dituntut untuk bertemu dengan beberapa klien di berbagai tempat berbeda. Bahkan, banyak dari mereka yang nyaris ‘tidak punya’ jam istirahat, karena harus siap sedia kapanpun klien membutuhkan.
Memiliki mobil tentunya tidak harus mahal. Saat ini, para produsen kendaraan berlomba untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya, dengan merilis beragam variasi mobil murah dan irit bahan bakar ke pasar otomotif. Hal ini tentunya menguntungkan para karyawan dengan budget terbatas. Bahkan para karyawan dengan gaji satu digit kini bisa memiliki mobil pribadi. Sedangkan mereka yang mengincar mobil yang lebih ‘berkelas’ masih bisa berburu mobil bekas melalui situs penjualan mobil yang terpercaya, seperti Mobil123.com.
Apapun keputusan yang Anda ambil, yang terpenting bijaklah dalam memilih. Antara membeli rumah atau mobil terlebih dulu, tidak ada jawaban yang paling tepat untuk semua orang, sebab kebutuhan masing-masing orang berbeda-beda.
Nah, bagaimana dengan kebutuhan Anda?