First Jobber, Kenali Perbedaan Menabung dan Berinvestasi

Perbedaan Menabung dan Berinvestasi

 Artikel ini juga dapat dibaca di  beritagar-logo.

Jika Anda seorang karyawan fresh graduate, pengalaman kerja pertama tentu jadi pengalaman yang sangat berkesan buat Anda. Bagaimana tidak? Hari yang paling dinantikan selama masa-masa terakhir berkuliah akhirnya tiba juga. Beban orang tua pun otomatis berkurang sejak Anda punya pekerjaan dan mengantongi uang hasil jerih payah sendiri.

Sebagai first jobber, Anda punya tanggung jawab baru—bukan hanya bekerja demi meniti karier, tapi juga mengelola gaji. Jika tadinya Anda sudah terbiasa menabung, kini saatnya Anda mulai melirik alternatif pengelolaan keuangan lain, yakni investasi. Awalnya mungkin Anda hanya mengenal investasi sebagai cara mengelola uang untuk orang-orang berpendapatan tinggi. Nyatanya, dengan modal kecil pun Anda sudah bisa memulainya.

Nah, agar Anda tidak salah langkah ketika mengelola gaji di awal karier, simak dulu ulasan mengenai perbedaan antara menabung dan berinvestasi.

Dengan gaji pas-pasan sudah bisa berinvestasi

Investasi cukup populer di masyarakat karena menawarkan keuntungan yang lebih besar ketimbang tabungan kepada nasabahnya. Akan tetapi, jangan harap Anda akan langsung bisa menikmatinya, karena prinsip dasar investasi diarahkan untuk memberikan hasil jangka panjang. Nah, jika penghasilan Anda masih pas-pasan, salah satu jenis investasi yang bisa Anda pilih adalah reksadana. Dengan modal Rp100.000 per bulan, di masa depan Anda sudah bisa merasakan nikmatnya berinvestasi.

Selain reksadana, ada juga deposito berjangka, yakni salah satu jenis investasi aman dengan bunga yang cukup kompetitif. Biasanya bank-bank menyediakan pilihan deposito berjangka 1, 3, 6, 12, atau 24 bulan, dengan minimum penempatan dana yang bervariasi di setiap bank. Jika Anda sudah punya rencana masa depan yang jelas, seperti untuk apa dan kapan Anda membutuhkan sejumlah dana, maka selanjutnya Anda tinggal tentukan jangka waktu deposito mana yang paling tepat.

Mau berinvestasi, tapi takut rugi?

Emas bisa menjadi pilihan investasi yang aman untuk Anda. Akan tetapi, lagi-lagi keuntungannya tidak bisa langsung Anda rasakan, karena meski bisa “dicairkan” kapan pun, namun harga emas biasanya naik secara perlahan. Kendati demikian, tak ada salahnya Anda mulai menyisihkan sebagian gaji untuk “menabung” emas—bisa dalam bentuk perhiasan atau emas batangan.

Kurang puas dengan keuntungan investasi emas? Tanah dan properti bisa menjadi alternatif. Tapi sudah jelas, mau untung besar, modal awalnya juga besar. Nah, apa gaji Anda sudah mencukupi untuk membeli tanah atau properti? Kalau Anda sudah tak sabar berinvestasi di bidang properti, Anda bisa cari tahu di sini pekerjaan dan perusahaan mana yang memberikan penghasilan tinggi.

Bagaimana dengan keuntungan menabung di bank?

Menabung di bank bukan berarti tidak memberi keuntungan, karena selain keamanannya terjamin dan risikonya kecil, manfaat bunga bank juga bisa Anda rasakan. Hanya saja keuntungan yang ditawarkan memang tidak sebesar investasi. Belum lagi, bank juga menarik biaya administrasi bulanan dan membebankan pajak kepada nasabahnya. Beruntung di Indonesia sudah berjalan program TabunganKu, yakni program tabungan bebas biaya administrasi yang digalakkan oleh Bank Indonesia, serta tersedia di sebagian besar bank umum. Pilihan Anda pun jadi semakin banyak!

Meski dapat disimpulkan bahwa investasi adalah pilihan yang pas untuk perencanaan masa depan, tapi hal ini tidak mengurangi pentingnya memiliki tabungan. Pasalnya, kita tak pernah tahu jika tiba-tiba butuh dana untuk keperluan darurat. Sementara untuk jangka panjang dan menengah, investasi jelas dianjurkan mengingat banyaknya hal tak terduga dalam hidup yang bisa terjadi.

Comments

comments