5 Karyawan Tak Bersalah yang Sering Jadi Bahan Gosip di Kantor

5 Karyawan Tak Bersalah yang Sering Jadi Bahan Gosip di Kantor

Suka atau tidak, akan ada saja orang yang senang bergosip di sekeliling kita. Orang-orang seperti ini pun cukup sering ditemukan di lingkungan kantor. Mulai dari atasan hingga rekan kerja sendiri bisa jadi topik yang mengisi keseruan mereka di tengah rutinitas bekerja. Meski niat awalnya hanya ingin mengusir jenuh, tanpa mereka sadari perbincangan akan mulai mengarah ke gosip.

Sulit dipungkiri, atasan dan rekan kerja yang menyebalkan kerap jadi sasaran empuk untuk digosipkan di kantor. Namun, terkadang karyawan-karyawan yang tampaknya tak bersalah pun ikut jadi bahan gosip. Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Karyawan HRD

Banyak yang mengatakan bahwa HRD adalah departemen yang banyak dibenci karyawan. Sebagai jembatan antara manajemen dan karyawan, HRD—khususnya di perusahaan besar—mesti berhadapan dengan ribuan orang yang memiliki beragam ekspektasi. Akibatnya, sekali dinilai tidak pro karyawan, hubungan keduanya pun jadi kurang harmonis.

Sebut saja ketika ada kebijakan baru dari manajemen, mau tak mau HRD harus membawa kabar tersebut pada karyawan—baik itu kabar baik ataupun buruk. Hal inilah yang membuat mereka rentan dibicarakan negatif, terutama oleh para karyawan yang merasa tidak senang dengan keputusan manajemen. Ternyata bukan cuma tanggung jawabnya cukup berat, HRD pun harus siap jadi bahan gosip di kantor.

2. Karyawan “cinlok”

Sulit dipungkiri bahwa kisah percintaan orang lain sering jadi topik favorit, termasuk di lingkungan kantor. Sepasang karyawan yang terlihat dekat atau menjalin hubungan spesial biasanya cepat menarik perhatian rekan-rekan kerjanya. Keduanya pun lantas jadi bahan gosip yang menyebar ke seisi kantor.

Mereka mungkin tidak sampai mengumbar kemesraannya di kantor, namun kadang kala ada saja orang-orang iseng yang gatal membicarakannya. Nah, mau tak mau kalau sudah berani pacaran di kantor, artinya harus berani juga terima risiko jadi bahan ledekan atau gangguan rekan-rekan kerja yang lain.

3. Karyawan tenggo

Setiap kali jam menunjukkan waktu pulang kantor, nyaris semua karyawan masih berkutat dengan pekerjaannya. Namun, tidak demikian dengan si karyawan tenggo. Ia sudah bersiap-siap beranjak dari meja kerjanya dan pulang lebih awal dari yang lainnya. Alhasil, rekan-rekan kerja pun sering mempertanyakannya.

Tipe karyawan satu ini selalu punya alasannya masing-masing. Bisa saja ia hendak mengerjakan pekerjaan sampingan, menghabiskan waktu dengan keluarga di rumah, atau ia memang seorang karyawan berprestasi yang pandai mengelola waktu sehingga tak perlu lembur, serta mengerti cara kerja yang efektif.

4. Karyawan newbie

Di sebuah perusahaan—terutama yang jumlah karyawannya sedikit—kedatangan karyawan baru rasanya seperti kedatangan anggota keluarga baru. Rasa penasaran pun biasanya langsung muncul di benak para karyawan. Belum lagi jika ia hendak menggantikan posisi penting, maka biasanya para karyawan lama akan lebih kritis terhadapnya.

Belum memulai hari pertamanya saja, sang newbie bisa mendadak jadi topik hangat di antara para karyawan. Begitu juga selama hari-hari pertamanya di kantor. Nah, kalau ia tidak segera memperkenalkan dan mendekatkan diri dengan teman-teman barunya, kemungkinan besar ia akan terus dijuluki “Si Anak Baru” selama beberapa waktu.

5. Karyawan kesayangan

Punya rekan kerja yang juga anak kesayangannya atasan kerap bikin karyawan lain gigit jari. Bukan cuma selalu diandalkan dalam berbagai kesempatan, Si Bos pun sangat murah pujian terhadapnya. Sayangnya, dari yang sebelumnya ikut merasa bangga dan mengakui kehebatan sang karyawan, lama-kelamaan karyawan lain bisa jadi merasa gerah dibuatnya.

Situasi ini bisa menimbulkan desas-desus yang menjurus fitnah di kantor, misalnya tuduhan bahwa sang karyawan kesayangan itu penjilat atau tukang cari muka. Padahal, bisa jadi prestasinya memang membuat ia layak menjadi tangan kanan Si Bos, bukan karena pada dasarnya atasan tidak bisa adil dan cenderung pilih kasih terhadap bawahan.

Comments

comments