Artikel ini juga dapat dibaca di . |
Ketika seorang karyawan menghadapi situasi di tempat kerja yang tidak sesuai dengan harapan—misalnya, dipimpin oleh atasan yang menyebalkan hingga ditugaskan untuk mengerjakan hal-hal di luar tanggung jawab—resign kerap menjadi sebuah opsi yang terbesit di pikirannya. Namun, bukan berarti itu menjadi satu-satunya jalan keluar. Ada beberapa hal yang sebaiknya dipertimbangkan sebelum Anda mengambil langkah untuk resign.
Sebelum mengambil keputusan yang akan memengaruhi masa depan karier Anda, cobalah menenangkan diri agar Anda bisa berpikir dengan tenang. Sebenarnya, ada beberapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan ketika Anda menjalani pekerjaan yang tidak disukai, dan memilih untuk bertahan dengan pekerjaan tersebut. Berikut ini beberapa keuntungan tersebut:
- Membangun mental yang kuat
Menjalani sesuatu yang sebenarnya tidak disukai berarti sama dengan melatih diri untuk keluar dari zona nyaman. Pekerjaan yang bagi orang lain menantang, bagi Anda mungkin bagaikan cobaan. Meski begitu, mental Anda pasti jadi semakin kuat.
Orang yang manja cenderung lebih memilih untuk menghindar ketika diberi tantangan. Sekali tidak nyaman dengan suatu pekerjaan, dia akan langsung pindah layaknya kutu loncat. Sebaliknya, kalau tantangan tersebut justru dihadapi, dijamin hambatan-hambatan berikutnya yang menanti akan terasa lebih ringan.
- Mengenal diri sendiri
Ketika menghadapi kesulitan dalam pekerjaan, seorang karyawan yang sifat dasarnya pantang menyerah pasti tak akan buru-buru mengambil kesimpulan untuk resign. Sebaliknya, dia melihat ini sebagai kesempatan untuk mengenal dirinya lebih jauh.
Apabila Anda tipe karyawan yang demikian, bisa dipastikan Anda akan merasakan banyak keuntungan dalam berkarier. Sebab, Anda jadi tahu apa kekuatan, kelemahan, serta keahlian dan minat Anda yang sebenarnya. Dari situlah bisa Anda bisa menyimpulkan, apa pekerjaan atau perusahaan yang tepat untuk Anda.
- Lebih menghargai pekerjaan
Pekerjaan yang dirasa tidak cocok untuk Anda, bagi orang lain mungkin sebaliknya dan bahkan menjadi sumber kesuksesan besar buat mereka. Hal ini bisa jadi karena mereka memang ahli di bidang tersebut, atau karena mereka memiliki minat dan passion yang kuat.
Seandainya Anda tidak menyukai bidang sales, tapi memilih untuk bertahan dengan pekerjaan tersebut, otomatis Anda sedang mengajar diri Anda untuk menghargai sesuatu. Anda jadi tahu sulitnya menawarkan suatu produk, lelahnya bekerja secara mobile, serta bagaimana sedih dan kecewa ditolak oleh calon klien. Tanpa pengalaman tersebut, Anda mungkin akan menganggap remeh para pekerja sales.
Di samping beberapa keuntungan di atas, ada pula hal-hal yang cukup disayangkan jika Anda terus bertahan di pekerjaan yang tidak disukai:
- Hasil tidak maksimal
Semakin kuat hasrat Anda terhadap suatu pekerjaan, biasanya semakin besar juga usaha yang Anda kerahkan. Sebab, Anda menjalani pekerjaan tersebut dengan sepenuh hati tanpa paksaan. Sebaliknya, ketika Anda tidak suka dengan pekerjaan yang dijalankan, tapi memaksa untuk terus bertahan, ada kemungkinan hasil akhirnya juga tidak maksimal.
- Buang-buang waktu
Ketika Anda bertahan dengan pekerjaan yang kurang tepat, bayangkan berapa banyak waktu Anda yang terbuang, yang seharusnya bisa digunakan untuk melakukan hal-hal yang Anda sukai. Meskipun ada sisi positif yang bisa diambil, tapi jangan kaget juga kalau di saat Anda sedang meniti karier dari awal, teman-teman Anda ternyata sudah menduduki posisi tinggi di perusahaan.
Pada akhirnya, keputusan akhir ada di tangan Anda. Setelah berpikir dengan jernih, apabila menurut Anda resign adalah langkah yang paling tepat, setidaknya Anda harus sudah punya pegangan pekerjaan baru sebelum meninggalkan perusahaan. Nah, agar kesalahan yang sama tidak terulang, jangan lupa untuk menelusuri situs Jobplanet guna mengetahui seluk-beluk perusahaan yang akan Anda tuju.