Bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) hingga kini masih menjadi impian banyak orang. Kebijakan penangguhan sementara penerimaan PNS oleh pemerintah tidak menyurutkan keinginan masyarakat untuk mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Keinginan ini sering kali dilatarbelakangi oleh asumsi bahwa dengan berkarier sebagai PNS maka hidup pun akan terjamin. Apalagi setiap PNS berhak atas tunjangan pensiun yang menjamin hari tuanya.
Di sisi lain, tidak sedikit pula orang yang cenderung ‘anti PNS’ dan memilih berkarier di perusahaan swasta, BUMN atau membangun usaha sendiri. Salah satu penyebabnya adalah citra yang menempel pada profesi ini, seperti yang tercermin dari komentar pegawai perusahaan BUMN berikut:
Pernyataan di atas cukup membuktikan bahwa pekerjaan PNS sudah digeneralisasi sebagai pekerjaan yang mudah. Bahkan terkesan bahwa karier sebagai PNS hanyalah untuk orang-orang yang kurang rajin.
Sebaliknya, pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai justru mengatakan bahwa institusi ini memiliki wilayah kerja yang sangat kompleks dan penuh tantangan. Ini menunjukkan bahwa semua tergantung pada masing-masing individu, jabatan, serta institusinya.
Asumsi lain yang berkembang di masyarakat adalah bahwa penghasilan PNS tidak setinggi pegawai perusahaan swasta atau BUMN. Namun demikian, asumsi tersebut berhasil dipatahkan oleh pernyataan karyawan berikut:
Kalau Anda penasaran dengan pengalaman bekerja sebagai PNS di institusi lain, serta ingin tahu tunjangan-tunjangan yang diperoleh, temukan di sini.
Terlepas dari berbagai asumsi dan penilaian masyarakat akan profesi-profesi tertentu, perlu diingat bahwa bagaimanapun juga pilihan karier sepenuhnya ada di tangan Anda. Ingin menjadi PNS, pegawai swasta, maupun BUMN, selama tanggung jawab Anda penuhi dengan benar maka tak ada hal lain yang perlu Anda hiraukan.