Artikel ini juga dapat dibaca di . |
Jika Anda amati sekitar, Anda mungkin akan menemukan orang-orang dengan pekerjaan yang terlihat bergengsi dan memiliki karier yang tampak cemerlang. Namun, tahukah Anda bahwa sebenarnya tidak semua dari mereka tahu betul apa tujuan karier yang ingin mereka capai. Bahkan, ada banyak dari mereka yang bekerja hanya sekadar mengikuti arus, tanpa punya target karier yang jelas.
Nah, kalau yang sudah punya pengalaman kerja saja masih sulit menentukan tujuan kariernya, bagaimana dengan fresh graduate yang baru mulai terjun ke dunia kerja? Saat kuliah atau bahkan sejak duduk di bangku sekolah, mereka mungkin punya sejumlah rencana yang ingin mereka wujudkan setelah menamatkan pendidikan. Namun, sering kali kenyataannya tak sesuai dengan harapan.
Sebenarnya, ada metode yang dapat membantu Anda untuk menentukan tujuan karier yang lebih baik. Metode ini dikenal dengan sebutan SMART (Specific, Measurable, Achieveable, Realistic, Timely). Tak hanya untuk kalangan pebisnis, metode SMART juga bisa diterapkan oleh siapa saja yang ingin menetapkan target goal dalam kehidupan sehari-hari maupun kariernya. Berikut Jobplanet paparkan tentang metode tersebut:
- Specific (spesifik)
Untuk menetapkan tujuan yang spesifik, Anda bisa menggunakan pendekatan 5W+1H (What, Why, Where, When, Who, dan How). Misalnya, “Apa bidang pekerjaan yang saya minati?” “Mengapa saya memilih pekerjaan tersebut?” “Di mana saya ingin bekerja?” “Kapan saya memulai pencarian kerja?” “Kepada siapa saya dapat meminta bantuan?” dan “Bagaimana agar saya berhasil mendapatkan pekerjaan tersebut?”
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan seseorang ketika menetapkan tujuan karier adalah, hanya menjawab satu pertanyaan. Misalnya, “Saya ingin berkarier di perusahaan perbankan.” Akibatnya, keinginan tersebut hanya dibiarkan seperti wacana tanpa ada usaha untuk mencapainya. Dia bahkan tidak tahu langkah pertama untuk mewujudkan cita-citanya bekerja di perusahaan perbankan.
- Measurable (terukur)
Apapun tujuan karier Anda, proses yang akan dilalui untuk mencapainya haruslah dapat diukur. Misalnya, Anda menargetkan untuk bekerja di perusahaan BUMN. Nah, untuk mengukur keberhasilan Anda diterima di perusahaan tersebut, pertama-tama Anda bisa mencari tahu persyaratan pelamar—sudahkah sesuai dengan kualifikasi yang Anda miliki? Selanjutnya, dengan melakukan riset mendalam, Anda juga bisa mengetahui jumlah pelamar, serta kuota penerimaan setiap tahunnya. Dari situ Anda bisa memperkirakan peluang Anda untuk diterima.
- Achieveable (dapat diraih)
Taruh kata Anda sudah memiliki tujuan karier yang spesifik dan terukur. Sekarang giliran Anda memastikan bahwa tujuan tersebut memang dapat diraih. Anda perlu menetapkan strategi untuk Anda implementasikan, dan harus disesuaikan dengan keadaan pada saat ini.
Sebagai contoh, Anda punya tujuan untuk menjalankan bisnis dalam waktu dekat, dan Anda pun sudah mengetahui hal apa saja yang dibutuhkan untuk memulainya. Namun, di saat yang sama Anda masih berkarier di perusahaan konsultan dengan load kerja yang tinggi, yang bahkan membuat Anda harus lembur setiap hari. Kira-kira apakah mungkin target Anda untuk menjalankan bisnis sendiri bisa segera Anda raih?
- Realistic (realistis)
Setinggi apapun harapan dan cita-cita Anda, tetaplah harus realistis. Untuk memastikannya, lakukanlah evaluasi terhadap kemampuan dan pengalaman Anda. Bayangkan, apa jadinya jika fresh graduate tanpa pengalaman melamar kerja untuk posisi manager? Jangankan dipanggil interview, CV-nya pun pasti langsung disingkirkan oleh HRD.
Anda mungkin sosok yang pantang menyerah, sampai-sampai bersikeras melamar untuk sebuah pekerjaan yang jauh di atas kemampuan Anda. Namun, jika tidak realistis tindakan Anda hanya akan meninggalkan kesan negatif di mata recruiter, yang pada akhirnya menyebabkan kegagalan.
- Timely (tepat waktu)
Usai menetapkan sebuah tujuan, pastikan Anda juga punya kerangka waktu alias timeline untuk mengendalikan proses pencapaian tujuan tersebut. Keberadaan timeline ini sangatlah penting, terutama bagi Anda yang hobi menunda-nunda pekerjaan. Dengan adanya kerangka waktu, setiap tindakan yang Anda ambil jadi lebih terarah, sehingga tujuan karier pun dapat dicapai tepat waktu.
Dengan metode SMART, Anda tak hanya bisa menyusun rencana dan tujuan karier secara jelas, tapi juga bisa lebih mudah meraihnya. Peluang Anda untuk berhasil pun lebih besar. Nah, agar perencanakan karier Anda menggunakan metode SMART semakin matang, jangan lupa juga untuk memanfaatkan informasi seluk-beluk perusahaan yang ada di Jobplanet! Membaca review dan pengalaman interview karyawan di perusahaan tujuan tentu akan membantu Anda dalam menyusun strategi dan mengukur keberhasilan Anda diterima di perusahaan tersebut.
Semoga sukses!