Pernahkah Anda antusias melihat sebuah iklan lowongan kerja, namun mendadak putus asa ketika menyadari kualifikasinya tidak sesuai dengan Anda atau bahkan terlihat sulit dijangkau? Lowongan tersebut mensyaratkan pengalaman kerja minimal tiga tahun, sementara pengalaman Anda belum sampai dua tahun. Banyak keterampilan yang tertera dalam lowongan pun belum Anda kuasai. Alhasil, Anda lantas mengurungkan niat untuk menekan tombol “Lamar” atau mengirimkan CV.
Nah, jika ini pernah Anda alami, Anda perlu ingat satu hal. Jangan buru-buru menyerah!
Kebanyakan pencari kerja memang sering dihantui kebimbangan ketika menghadapi situasi seperti di atas. Di satu sisi, mereka berusaha untuk tidak memedulikannya dan ingin tetap melamar. Namun di sisi lain, ada rasa cemas bahwa usaha tersebut akan sia-sia. Bahkan ada ketakutan yang lebih lagi, bahwa perusahaan bisa mencoret nama mereka hingga peluang tersebut benar-benar kandas. Padahal, belum tentu ketakutan itu akan terjadi.
Apabila Anda tertarik dengan program Management Trainee, yang utamanya dikhususkan bagi fresh graduate, misalnya, mengirimkan lamaran ketika Anda sudah berpengalaman kerja selama tiga tahun memang belum tentu ada gunanya. Apa lagi jika data diri pelamar disaring secara otomatis oleh sistem, maka dapat dipastikan CV Anda tak akan dibaca HRD.
Meski demikian, kualifikasi yang tercantum dalam iklan lowongan tak selalu bersifat mutlak. CV Anda masih berpeluang untuk dilirik, dan HRD yang tertarik pasti akan mengundang Anda untuk mengikuti interview. Nah, jika ingin tetap melamar pekerjaan yang Anda inginkan, perhatikan dulu tips berikut:
1. Teliti membaca informasi
Sebelum menarik kesimpulan, pastikan Anda telah membaca seluruh informasi yang tertera di iklan lowongan dengan saksama. Sepintas tampaknya perusahaan mencari kandidat yang sudah berpengalaman, tapi tak jarang mereka juga memberi kesempatan bagi orang-orang yang belum lama lulus kuliah untuk melamar.
Meski begitu, Anda tetap harus realistis. Sadari seberapa jauh kesenjangan antara persyaratan yang diberikan perusahaan dengan kualifikasi yang Anda miliki. Jika Anda masih terhitung fresh graduate, untuk apa bersikeras mengejar posisi yang secara tegas mensyaratkan pelamar dengan pengalaman 5 tahun?
2. Cari keterkaitan
Pelamar yang memutuskan untuk berganti karier mau tak mau harus menghadapi persoalan lain. Untuk beralih karier, umumnya seseorang akan melamar bidang yang tidak sesuai atau tidak berhubungan dengan pengalaman kerjanya yang terdahulu. Nah, di sini ia akan diuji untuk menggali potensi diri yang dapat memperbesar peluang untuk diterima oleh perusahaan.
Jika Anda seorang Sarjana Hukum yang ingin melamar sebagai karyawan Marketing, maka perlihatkanlah pengalaman yang berkaitan. Misalnya, partisipasi Anda di organisasi yang membuat Anda pandai bernegosiasi, atau hobi Anda menulis di blog dan media sosial yang menunjukkan bahwa Anda mampu menunjang strategi pemasaran digital perusahaan.
3. Tunjukkan antusiasme
Jika CV dirasa belum cukup untuk membuat perusahaan sadar akan ketertarikan dan antusiasme Anda untuk bekerja bersama mereka, manfaatkan cover letter untuk membantu usaha Anda. Di dalam cover letter Anda dapat mengutarakan keinginan yang kuat untuk belajar, meski belum memiliki pengalaman kerja di bidang yang bersangkutan. Anda juga dapat menguraikan upaya yang akan Anda lakukan untuk menguasai keahlian tersebut, seandainya nanti diterima di perusahaan tersebut.
Jika keinginan Anda disampaikan dengan baik, kemungkinan Anda untuk mendapatkan respons dari perusahaan akan lebih besar. Bukan tak mungkin perusahaan akan memberi Anda kesempatan untuk membuktikan diri.
4. Tonjolkan kelebihan lain
Ingin jadi pegawai HRD, tapi belum belum pernah bersentuhan dengan pekerjaan personalia dan rekrutmen karyawan? Sebetulnya masih memungkinkan. Namun, apa yang bisa Anda tawarkan untuk menutupi kekurangan tersebut?
Anda bisa mencoba untuk menyebutkan keahlian Anda dalam mengurus perizinan perusahaan atau menunjukkan bahwa Anda menguasai bahasa asing di mana pimpinan perusahaan yang Anda tuju berasal—jika perusahaan tersebut adalah perusahaan asing. Dengan modal yang Anda miliki, bisa jadi perusahaan merasa yakin untuk merekrut Anda.
5. Mengirim lamaran melalui koneksi
Salah satu kesalahan umum pencari kerja adalah hanya mengandalkan satu sumber lowongan. Walaupun perusahaan mengiklankan lowongan tersebut di halaman situsnya, namun jika ada mantan kolega atau kenalan Anda yang bekerja di sana, maka tidak ada salahnya Anda memanfaatkan koneksi tersebut.
Mantan kolega di kantor lama biasanya sudah mengetahui gaya bekerja dan prestasi Anda, sehingga ia bisa merekomendasikan Anda kepada HRD atau atasannya. Dengan begitu, terlepas dari kualifikasi diri yang tidak sepenuhnya sesuai dengan kriteria perusahaan, kemungkinan CV Anda untuk dipertimbangkan jadi lebih besar. Namun ingat, jika Anda berhasil menembus masuk perusahaan tersebut, maka tanggung jawab Anda akan menjadi lebih besar. Anda tak hanya harus menunjukkan performa terbaik demi karier Anda di perusahaan, tapi juga demi menjaga kepercayaan perusahaan akan kolega yang sudah mereferensikan Anda.
Semoga artikel ini bermanfaat!