Artikel ini juga dapat dibaca di . |
Kerja jarak jauh alias remote working sering kali merujuk pada pekerjaan freelance. Meski demikian, saat ini sejumlah perusahaan juga ikut menerapkan remote working bagi karyawan full-time mereka.
Tidak adanya keharusan untuk datang ke kantor saat jam kerja sering dipandang sebagai keistimewaan oleh karyawan lain. Meski demikian, sebelum ikut terjun dalam pekerjaan dengan sistem remote working, kenali dulu keuntungan dan kerugiannya.
Keuntungan
1. Menghemat pengeluaran
Bekerja tanpa perlu ke kantor artinya tak ada biaya transportasi, baik untuk naik kendaraan umum, bensin, tol, parkir, dan sebagainya. Anda juga tak perlu keluar uang untuk makan siang, sehingga tentu saja pengeluaran jadi lebih hemat!
2. Mencegah stres
Perjalanan ke kantor merupakan salah satu faktor pemicu stres. Kemacetan yang harus dilalui setiap pagi biasanya menurunkan semangat kerja karyawan. Namun dengan bekerja secara remote, Anda tak perlu mengkhawatirkan masalah ini.
3. Tidak mudah jenuh
Kerja secara remote tidak harus dilakukan di rumah. Selama ada laptop dan koneksi Internet, pekerjaan bisa dilakukan di mana saja. Misalnya, sambil ngopi di coffee shop, makan siang di restoran, atau di coworking space demi mendapat suasana baru atau yang lebih tenang. Banyaknya pilihan lokasi membuat Anda tak perlu takut jenuh.
4. Bebas menentukan jam kerja
Remote working cocok untuk Anda yang sulit bangun pagi, karena Anda tidak terpaku pada jam kerja orang-orang kantoran, sehingga tak perlu tergesa-gesa untuk berangkat pagi. Jam berapapun Anda mulai duduk di depan laptop, yang terpenting adalah pekerjaan Anda selesai dan target tercapai.
5. Lebih banyak waktu dengan keluarga
Dengan bekerja di rumah, Anda bisa meluangkan lebih banyak waktu untuk keluarga. Cara kerja seperti ini sangat menguntungkan Anda, terutama wanita karier yang sudah menikah dan memiliki anak.
Kerugian
1. Kurang bersosialisasi
Salah satu kerugian yang paling dirasakan dari remote working adalah dalam hal sosialiasi. Interaksi Anda dan rekan-rekan kerja sering kali terbatas pada urusan pekerjaan saja, sehingga kalian kurang saling mengenal secara pribadi. Padahal keseimbangan antara pekerjaan dengan kehidupan sosial juga penting, lho.
2. Peluang miskomunikasi
Bekerja dalam tim yang minim interaksi tatap muka cukup berpeluang menimbulkan miskomunikasi. Informasi tertentu lebih efektif jika disampaikan secara langsung daripada melalui perantara, seperti perangkat elektronik dan Internet. Itulah mengapa meeting tetap dibutuhkan meski tidak rutin.
3. Bergantung pada teknologi
Teknologi memang memudahkan jalannya suatu pekerjaan, namun di saat yang sama juga menyebabkan ketergantungan, terutama bagi para pekerja remote working. Karena teknologi yang menghubungkan para karyawan, maka apabila ada kendala teknis pekerjaan satu tim pun bisa terganggu.
4. Lebih banyak godaan
Bekerja tanpa pengawasan langsung dari atasan memiliki banyak godaan. Karena akses ke berbagai pilihan hiburan lebih mudah, seperti untuk menonton TV, bermain game, atau hang out di mal hingga berjam-jam, maka Anda sendiri yang harus mampu mengendalikan diri agar pekerjaan tak terbengkalai.
5. Team work lebih menantang
Mengingat dalam remote working anggota tim tidak berada di lokasi yang sama, maka pada situasi yang mendesak kerjasama tim bisa menjadi tantangan yang cukup berat. Misalnya, ketika salah satu anggota tidak available atau sulit dihubungi saat dibutuhkan.
Tak semua orang cocok dengan sistem kerja remote, sehingga Anda harus menimbang dengan baik segala keuntungan dan kerugiannya. Tidak berhenti di situ, Anda juga wajib mengunjungi Jobplanet agar bisa membaca langsung review para karyawan remote working di perusahaan tujuan Anda.