Artikel ini juga dapat dibaca di . |
Salah satu suka dan duka yang dirasakan karyawan HRD adalah ketika menjalankan rekrutmen. Mencari kandidat yang tepat sesuai kebutuhan perusahaan memang tak selalu mudah. Ironisnya, terkadang HRD lebih mudah mendapatkan pencari kerja yang “siap” untuk ditolak daripada sebaliknya.
Penasaran seperti apa tipe-tipe pencari kerja yang sudah pasti akan ditolak oleh HRD? Berikut ini di antaranya:
1. Ngaret
Wawancara adalah kesempatan awal HRD untuk menilai kandidat secara langsung, maka tentu saja kesan pertama yang ditunjukkan oleh kandidat sangatlah berarti di mata mereka. Tapi, jika baru membuat janji interview saja sudah kesulitan menepatinya—apa lagi tanpa membuat pemberitahuan—bagaimana HRD bisa mengharapkan kandidat tersebut untuk disiplin pada saat sudah diterima bekerja?
2. Arogan
CV yang bermutu tentu paling menarik perhatian HRD. Sekalipun kandidat seorang fresh graduate, namun keterlibatan di organisasi serta daftar prestasi yang memukau biasanya sudah cukup membuat HRD penasaran untuk mengundang calon karyawan untuk interview. Namun, ketika keunggulan yang awalnya mengesankan dicederai oleh sifat arogan sang pencari kerja, HRD jelas akan berpikir dua kali untuk menerima dia.
3. Terlalu biasa
Berbeda dengan Si Arogan, tipe pencari kerja ini cenderung membuat HRD tak bersemangat. Bagaimana tidak? Dalam sebulan lamaran yang diterima oleh sebuah perusahaan bonafide bisa mencapai ribuan. Nah, tentu saja HRD mencari kandidat yang paling “spesial”. Tapi jika seorang kandidat memperlihatkan kualitas yang sama dengan ribuan kandidat lainnya, maka apa alasan HRD harus menerimanya?
4. Pembohong
Setiap pencari kerja tentu ingin memikat hati HRD perusahaan idamannya. Namun, lain halnya jika ia sampai sengaja memuat informasi yang tidak benar dalam CV atau berbohong saat interview. Ketahuilah bahwa HRD punya banyak cara untuk melakukan riset mengenai kandidat karyawannya. Misalnya, lewat media sosial atau kolega di perusahaan lama si calon karyawan. HRD juga sudah sering berhadapan dengan calon karyawan, sehingga mampu membaca bahasa tubuh kandidat yang sedang berbohong. Kalau sudah ketahuan, nama kandidat tersebut pasti langsung dicoret.
5. Pendendam
Di dunia kerja terkadang seseorang dihadapkan pada peristiwa-peristiwa yang tidak menyenangkan. Misalnya, berselisih dengan rekan kerja atau terkena PHK. Nah, tipe pencari kerja satu ini biasanya berpotensi untuk “keceplosan” mencurahkan keluh kesahnya di hadapan HRD calon perusahaan baru. Kandidat seperti ini tidak sadar bahwa HRD tak akan mengambil risiko dengan menerima kandidat yang memiliki sifat “pendendam”.
Jika saat ini Anda sedang dalam upaya mendapatkan pekerjaan, pastikan Anda tidak mencerminkan salah satu dari lima tipe pencari kerja di atas. Cukup persiapkan saja secara maksimal proses seleksi dan wawancara kerja Anda, dan jangan lupa pelajari kisi-kisi pertanyaan interview di Jobplanet.com.