Jangan Pakai 4 Alasan Ini untuk Minta Kenaikan Gaji

Jangan Pakai 4 Alasan Ini untuk Minta Kenaikan Gaji

 Artikel ini juga dapat dibaca di  beritagar-logo.

Karyawan mana sih yang tidak mau dapat kenaikan gaji? Bukan hanya karena biaya kebutuhan hidup yang terus meningkat, tapi juga sudah menjadi hak karyawan untuk diperlakukan adil oleh perusahaan sesuai dengan kontribusi yang mereka berikan.

Pada dasarnya, memang tidak ada aturan yang secara tegas mewajibkan perusahaan untuk memberikan kenaikan gaji secara berkala. Perihal ini umumnya tercantum pada kesepakatan antara perusahaan dan karyawan. Besaran kenaikan gaji pun menyesuaikan dengan kebijakan serta kemampuan perusahaan itu sendiri.

Hal tersebut tidak berarti karyawan yang merasa dirinya layak mendapatkan kenaikan gaji tidak punya hak untuk mengajukan permohonan tersebut. Hanya saja, langkah ini perlu didukung oleh alasan yang kuat agar permohonan itu dikabulkan. Karena jika tidak disertai alasan yang tepat, bisa-bisa hal itu justru menjadi bumerang bagi karyawan.

Berikut ini beberapa alasan yang tidak tepat dan harus Anda hindari ketika meminta kenaikan gaji:

1. “Saya digaji lebih rendah dari rekan selevel.”

Menggunakan nama orang lain sebagai alasan di depan atasan demi mendapatkan kenaikan gaji bukanlah langkah yang tepat. Jika Anda mengetahui ada rekan kerja selevel yang digaji lebih tinggi, cobalah mengevaluasi diri Anda. Apa saja yang telah ia lakukan untuk perusahaan hingga dihargai sedemikian rupa?

Apabila kinerja Anda memang berada di bawahnya, maka wajar jika imbalan yang Anda terima belum setinggi rekan kerja Anda. Namun jika tidak, sekalipun Anda merasa diperlakukan tidak adil, jangan sebutkan nama rekan Anda sebagai alasan. Daripada melakukan itu, lebih baik Anda jabarkan hal-hal yang membuat Anda berhak untuk menerima kenaikan gaji.

2. “Saya punya masalah keuangan.”

Sebagai bentuk apresiasi kepada karyawan, setiap perusahaan biasanya telah menyediakan berbagai benefit. Tunjangan kesehatan, misalnya. Ketika karyawan menghadapi masalah keuangan yang tidak tertutupi oleh gaji dan tunjangan, tidak ada alasan baginya untuk “mengadu” kepada atasan atau HRD dengan harapan akan diberi kenaikan gaji.

Persoalan pribadi tidak semestinya dicampuradukkan dengan urusan kantor. Jika ingin gaji yang Anda terima bisa menutup semua kebutuhan dan meringankan masalah yang Anda hadapi, maka satu-satunya cara yang bisa Anda lakukan adalah bekerja ekstra keras, sehingga perusahaan yakin bahwa Anda memang pantas mendapat apresiasi yang lebih besar. Jika ada kebutuhan baru yang memang tak dapat Anda hindari, Anda bisa juga mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan sampingan.

Namun, jika selama ini pengeluaran Anda selalu lebih besar dari pendapatan, rasanya Anda perlu mengevaluasi dan memperbaiki manajemen keuangan Anda.

3. “Saya seorang pekerja keras.”

Kalau setiap permohonan kenaikan gaji karyawan selalu dikabulkan begitu saja oleh perusahaan, maka tak akan ada karyawan yang berusaha memperbaiki performanya dan memberikan kontribusi yang lebih berarti bagi perusahaan. Maka dari itu, perusahaan butuh ‘dirayu’ dengan alasan-alasan yang kuat.

Anda mungkin tidak berbohong ketika mengakui bahwa diri Anda adalah seorang pekerja keras. Akan tetapi, bukankah siapa saja bisa berkata demikian? Bandingkan jika Anda menjabarkan seluruh prestasi yang pernah Anda raih, beserta dampaknya bagi perusahaan. Kira-kira alasan mana yang lebih meyakinkan bagi perusahaan untuk menaikkan gaji Anda?

4. “Saya mendapatkan tawaran dari perusahaan lain.”

Ketika seorang karyawan mengajukan resign karena mendapatkan tawaran dari perusahaan lain, ada kalanya perusahaan masih berusaha untuk mempertahankannya—mulai dari mengajaknya berdiskusi untuk meyakinkan dia agar tidak meninggalkan perusahaan, sampai menawarkan gaji yang lebih tinggi.

Meski demikian, “mengancam” dengan mengatakan akan pindah kerja demi gaji yang lebih tinggi adalah perbuatan yang tidak etis. Alih-alih mendapat kenaikan gaji, alasan ini justru bisa menjatuhkan Anda di mata perusahaan hingga perusahaan enggan memperjuangkan Anda. Karena itu, hindari menggunakan alasan ini untuk mendapatkan kenaikan gaji.

Sesungguhnya, mendapatkan kenaikan gaji tak akan begitu sulit jika prestasi kerja Anda memang cemerlang dan memuaskan. Lain halnya bila Anda bekerja di perusahaan yang memperlakukan karyawannya dengan semena-mena. Sekeras apapun usaha Anda, kecil kemungkinan Anda akan dihargai.

Jangan Pakai 4 Alasan Ini untuk Minta Kenaikan Gaji

Anda tentu tidak mau kan, bekerja di perusahaan seperti di atas? Oleh karena itu, pastikan Anda memilih perusahaan yang tepat berdasarkan review para karyawannya di Jobplanet. Selanjutnya, tinggal bagaimana Anda bisa membuktikan seberapa bernilainya keberadaan Anda bagi perusahaan. Tentunya Anda juga perlu memelajari strategi negosiasi gaji agar tak menyesal di kemudian hari.

Comments

comments