Ingin Naik Jabatan atau Dipromosikan? Jangan Lupakan Tiga Hal Ini!

Oleh: Haryo Utomo Suryosumarto

Founder & Managing Director PT Headhunter Indonesia, perusahaan executive search yang mulai berdiri sejak Mei 2009. Lulusan S-1 di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada dan S-2 di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini menggabungkan pengetahuan praktis dan pengalaman profesionalnya di dunia HR selama lebih dari 16 tahun terakhir, untuk memberikan pencerahan berupa tips pengembangan karier melalui berbagai artikel serta workshop/seminar di kampus ataupun lingkungan korporasi.


Sampai sekarang saya masih sering mendengar beberapa curhat dari teman-teman ataupun para kandidat saya yang mengeluhkan betapa sulitnya mendapatkan promosi atau kenaikan jabatan di perusahaannya.

Baik bekerja di perusahaan raksasa dengan ratusan ribu karyawan di seluruh dunia, atau bekerja perusahaan kecil dengan struktur organisasi yang cenderung flat, rahasia mendapatkan promosi atau kenaikan jabatan—tanpa harus jadi penjilat atau menyikut kolega—sebetulnya sama saja.

Pertama. Menunjukkan performa terbaik memang penting, tapi menurut saya yang paling penting adalah mengetahui lebih dulu standar performa terbaik seperti apa yang diharapkan oleh perusahaan atau atasan Anda. Ini menjadi sangat krusial karena Anda harus menganggap bahwa perusahaan atau atasan Anda adalah internal customer yang harus dilayani sebaik mungkin. Ingat ungkapan customer is king?

Dengan mengetahui secara pasti apa sebetulnya yang mereka harapkan, Anda akan lebih mudah menyusun sebuah strategi dalam upaya memberikan standar kinerja yang memukau.

Kedua. Ketika Anda memiliki bawahan, jangan lupa untuk melakukan kaderisasi supaya suatu hari nanti bawahan Anda bisa mengambil alih. Logikanya adalah, Anda bisa saja menunjukkan kinerja luar biasa, tapi jika perusahaan atau atasan melihat bahwa belum ada orang yang bisa menggantikan posisi Anda, maka sampai kapan pun Anda akan sulit mendapatkan promosi.

Hal ini terutama berlaku pada Anda yang bekerja dengan mengandalkan tacit knowledge. Misalnya, profesional di bidang teknik, bidang penjualan, ataupun bidang-bidang yang berkaitan dengan seni. Pasalnya, tak mudah mengajarkan pengetahuan yang bersifat tacit.

Ketiga. Pertahankan positive mindset ketika Anda belum juga mendapatkan promosi, meski sudah melakukan kedua hal di atas. Jangan pernah putus asa apalagi menjelek-jelekkan perusahaan atau atasan sebagai bentuk luapan rasa frustrasi.

Akan lebih baik jika Anda terus meningkatkan standar kinerja, membuat berbagai prestasi gemilang sebagai bentuk kontribusi nyata pada kemajuan perusahaan, menjalin silaturahmi dengan berbagai kalangan, dan tetap percaya bahwa dengan cara yang tidak terduga, suatu hari nanti Anda akan mendapatkan promosi di perusahaan lain yang lebih baik dari perusahaan tempat kerja Anda bekerja sekarang.

Intinya adalah, promosi sebetulnya merupakan bentuk pengakuan perusahaan sebagai pihak yang mempekerjakan Anda, atas performa kerja Anda. Dengan adanya promosi, Anda dipandang mampu mengemban peran yang lebih strategis dan tanggung jawab yang lebih berat.

Jangan pernah berpikir untuk mendapatkan promosi semata-mata hanya demi mengejar gengsi, padahal sebetulnya Anda sendiri tidak siap mengemban konsekuensinya. Ingatlah bahwa akhir-akhir ini makin banyak profesional yang di-PHK, yang justru memegang posisi senior di perusahaan.

Mengejar kenaikan jabatan atau promosi sah-sah saja untuk dilakukan, asalkan tidak menabrak etika umum yang berlaku serta mengorbankan integritas pribadi. Jadi, mulai sekarang persiapkan mindset yang tepat, susunlah strategi yang matang dan laksanakan seluruh pekerjaan Anda dengan riang dan ringan. I’ll see you at the top!

Comments

comments