6 Kesalahan Umum di LinkedIn yang Harus Anda Hindari

kesalahan umum di linkedin yang harus anda hindari

 Artikel ini juga dapat dibaca di  beritagar-logo.

Bagi Anda yang sudah mulai beraktivitas di situs jejaring sosial LinkedIn, Anda mungkin telah memahami tujuan utama jejaring sosial ini beserta langkah-langkah sederhana untuk memanfaatkannya. Meski demikian, kerap kali masih ada pengguna yang melakukan kesalahan-kesalahan pada akun LinkedIn mereka. Apa sajakah itu?

1. Mengabaikan foto profil

Foto profil akan menunjukkan identitas serta memudahkan Anda untuk dikenali oleh recruiter, calon atasan, calon rekan bisnis, dan para profesional lainnya. Memiliki akun LinkedIn yang tidak berfoto tak hanya akan menyiratkan bahwa Anda bukan pengguna aktif, tapi juga dapat menimbulkan kecurigaan bahwa akun tersebut adalah akun palsu.

Anda tak pernah tahu berapa banyak kesempatan yang terlewat ketika recruiter calon perusahaan baru Anda batal mengirimkan permintaan koneksi hanya karena foto profil Anda dibiarkan kosong. Tentu saja mereka tak ingin mengambil risiko terhubung dengan akun yang tidak jelas pemiliknya. Untuk itu, pasanglah foto terbaik yang dapat mewakili diri Anda.

2. Memasang foto profil yang tidak profesional

Memilih foto untuk dipasang di profil LinkedIn tak boleh sembarangan, karena foto akan menentukan citra Anda di mata para profesional. Bayangkan apa yang akan muncul dalam benak orang-orang yang melihat profil Anda di LinkedIn, yang menampilkan foto selfie Anda dengan pose atau ekspresi yang konyol, atau sambil mengenakan pakaian yang tidak pantas? Jika Anda pikir foto tersebut menarik bagi para pengguna lain, maka Anda salah tempat.

Temukan tips singkat memilih foto profil yang tepat di sini.

3. Membagikan informasi yang terlalu pribadi

Jangan gunakan LinkedIn Anda layaknya akun Facebook. Bahkan di Facebook sekalipun Anda harus mampu memilah informasi, baik foto maupun video, yang layak dibagikan atau diperlihatkan di sana. Teman-teman Anda di Facebook mungkin penasaran dengan kehidupan pribadi Anda, tapi tidak dengan koneksi LinkedIn Anda. Foto-foto pribadi Anda tak akan berarti bagi kehidupan profesional mereka, jadi urungkan niat Anda untuk berbagi kisah atau foto yang terkait dengan kehidupan pribadi Anda di LinkedIn.

4. Kepo berlebihan

Apabila Anda adalah pengguna baru, ketahuilah bahwa setiap pengguna LinkedIn bisa melihat siapa saja yang mengunjungi dan melihat profilnya—kecuali jika Anda memasang pengaturan sebaliknya. Itu artinya, mengunjungi profil pengguna LinkedIn hingga berulang kali untuk alasan-alasan yang dangkal hanya akan meninggalkan kesan negatif di mata mereka.

Sekiranya Anda tertarik untuk terhubung dengan pengguna lain karena ia menggeluti bidang yang sama dengan Anda, bekerja di perusahaan idaman Anda, atau karena ia adalah rekan kerja atau bos di kantor lama Anda, jangan ragu untuk mengirimkan permintaan koneksi. Namun, tentunya akan lebih baik jika Anda memodifikasi isi pesan permintaan koneksi Anda di LinkedIn menjadi lebih personal.

5. Terhubung dengan semua pengguna

LinkedIn tidak seperti media sosial lain yang bisa jadi ajang untuk berlomba-lomba memiliki kenalan atau pengikut paling banyak. Mengirimkan atau menyetujui permintaan koneksi dari nyaris semua pengguna belum tentu membawa keuntungan bagi karier Anda. Sebaliknya, dalam kasus tertentu ini bisa jadi merugikan, seperti misalnya dimanfaatkan untuk modus penipuan. Untuk itu, disarankan Anda berpikir dua kali sebelum terhubung dengan para pengguna lain.

6. Berbohong

Berbohong saat melamar kerja dengan menuliskan informasi palsu di LinkedIn dapat merusak peluang karier Anda. Recruiter setiap perusahaan akan punya banyak cara untuk mengonfirmasi kebenaran rekam jejak profesional Anda, termasuk menghubungi langsung perusahaan-perusahaan yang tertulis di profil LinkedIn Anda. Anda boleh saja memoles informasi di LinkedIn untuk meningkatkan “daya jual” Anda, namun dengan syarat informasi tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan.

Comments

comments