3 Cara Menarik Perhatian Recruiter Tanpa Mengirimkan Lamaran Kerja

Cara Menarik Perhatian Recruiter Tanpa Mengirimkan Lamaran Kerja

 Artikel ini juga dapat dibaca di  beritagar-logo.

Jika membicarakan proses pencarian kerja, kebanyakan orang mungkin akan langsung menggambarkannya dengan tahap mengirimkan CV, menunggu panggilan dari perusahaan, menghadiri interview dan tes lainnya, sampai menerima surat penawaran kerja dari perusahaan. Kenyataannya, banyak karyawan—selain yang menduduki level manajerial—yang tak perlu melewati proses yang sama seperti itu. Mereka inilah yang kerap dijuluki “pencari kerja pasif”.

Pencari kerja pasif adalah orang-orang yang tidak pernah mengirimkan lamaran kerja, tapi sangat terbuka dengan setiap peluang yang ada. Umumnya, mereka merupakan karyawan aktif di suatu perusahaan, yang karena alasan tertentu mulai melirik peluang di tempat lain. Namun jangan salah, para pencari kerja ini bukannya tidak berusaha, lho. Mereka hanya menggunakan cara yang halus, sehingga orang lain nyaris tak menyadarinya.

Jika Anda penasaran bagaimana para pencari kerja pasif berhasil menarik perhatian recruiter, ikuti tiga cara berikut ini:

1. Aktif di LinkedIn

Peran LinkedIn dalam perkembangan karier seseorang sudah tak perlu diragukan lagi. Pasalnya, kini semakin banyak perusahaan yang mengandalkan jejaring sosial ini untuk menemukan kandidat yang potensial. Namun, si calon kandidat tentunya tidak begitu saja muncul di halaman LinkedIn para recruiter.

Selain memperbarui profil dan menambah koneksi, Anda juga bisa membuat keberadaan Anda semakin terlihat oleh recruiter dengan cara menanggapi artikel-artikel berita, tips karier, atau hasil riset yang relevan dengan bidang Anda. Sebaiknya, jangan hanya menekan tombol like saja. Sesekali sampaikan juga opini Anda sendiri melalui komentar atau tulisan baru. Pengguna LinkedIn seperti ini biasanya lebih menarik perhatian.

 2. Hadiri berbagai event

Di satu sisi, kemajuan teknologi memang telah menjembatani kebutuhan interaksi antarmanusia. Namun di sisi lain, harus diakui bahwa membangun relasi dengan cara konvensional masih memegang peranan penting bagi kesuksesan seseorang.

Di sela-sela kegiatan Anda, carilah event atau kegiatan offline yang berhubungan dengan bidang yang Anda minati, khususnya yang akan dihadiri oleh tokoh-tokoh profesional yang berpengaruh. Amati satu per satu peserta yang hadir, lalu beranikan diri Anda untuk menghampiri mereka dan memulai percakapan. Siapa tahu koneksi baru Anda ternyata seorang pemilik usaha yang sedang mencari anggota tim dengan skill yang Anda miliki.

3. Jadilah penulis

Lho, saya kan bukan mau berprofesi sebagai penulis.” Nah, jangan salah. Di era informasi seperti sekarang, kekuatan konten sering kali tak terduga. Dengan membuat artikel yang kreatif dan informatif, bukan hanya wawasan yang membacanya jadi bertambah, tapi nama Anda pun makin dikenal oleh banyak orang—tak terkecuali recruiter.

Terlepas dari bidang yang sedang atau ingin digeluti, menulis dapat menjadi cara untuk membangun reputasi profesional seseorang. Di blog atau forum komunitas, misalnya, Anda bisa menyampaikan opini, berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta unjuk prestasi dan kemampuan. Semakin berisi tulisan Anda, peluang Anda untuk menarik perhatian recruiter pun semakin besar.

Meskipun tidak secara aktif berburu pekerjaan, Anda harus siap sedia menghadapi setiap peluang yang menghampiri. Sebagai langkah awal, tetapkan dulu cita-cita serta gambaran karier yang ingin Anda raih beberapa tahun yang akan datang, tentunya sambil mempertajam skill Anda. Lalu, setelah dihubungi oleh recruiter, pelajari latar belakang perusahaan berikut posisi yang mereka tawarkan, dan jika Anda tertarik untuk memenuhi undangan interview, pelajari kisi-kisi pertanyaannya di sini.

Comments

comments