Artikel ini juga dapat dibaca di . |
Banyak yang mengatakan bahwa kerja keras adalah kunci kesuksesan seseorang. Namun, Anda mungkin tidak menyadari bahwa sekadar bekerja keras alias work hard tidak cukup membawa Anda pada kesuksesan jika tidak diiringi dengan sikap yang kedua, yakni work smart.
Work hard mengacu pada tindakan yang penuh ketekunan, pantang menyerah, dan sering kali identik dengan dedikasi tinggi. Sementara work smart membantu menyeimbangkan pekerjaan Anda, sehingga lewat tindakan yang cerdas akan tercipta hasil yang lebih maksimal.
Lalu, apa saja bentuk tindakan yang menggabungkan work hard dan work smart?
1. Buat to-do-list
To-do-list tidak harus berupa tulisan di atas secarik kertas. Anda juga bisa cukup menyimpannya dalam ingatan karena intinya ide dari membuat to-do-list adalah memungkinkan Anda untuk menuntaskan pekerjaan secara sistematis dan tepat waktu. Dengan melakukan hal ini, Anda dapat menghindari kemungkinan ada pekerjaan yang terlewat atau mengulang pekerjaan yang sama.
2. Hindari multitasking
Menjalankan beberapa pekerjaan dalam satu waktu memang terkesan seperti tindakan seorang pekerja keras. Faktanya, Anda akan sulit menyelesaikan semuanya dengan maksimal. Untuk itu, demi meraih produktivas tinggi sebaiknya kerahkan pikiran dan tenaga Anda pada satu pekerjaan hingga tuntas, sebelum kemudian berpindah ke pekerjaan selanjutnya.
3. Fleksibel
Terbiasa dengan satu metode bekerja tidak boleh menghalangi Anda untuk mencoba hal baru. Jadilah pekerja yang fleksibel dengan selalu melakukan evaluasi terhadap metode bekerja Anda, kemudian temukan yang paling efisien. Paling tidak mana yang bisa memberikan hasil lebih banyak dalam waktu yang sama.
4. Selalu berpikir kritis
Sebagai seorang karyawan Anda jangan lantas menjalankan setiap pekerjaan tanpa dipikirkan dengan baik. Sekalipun pekerjaan Anda datang dari atasan, bukan berarti Anda tidak berhak mengritik atau memberi masukan. Jika Anda mampu menawarkan solusi yang lebih baik untuk perusahaan, kenapa tidak? Ini menunjukkan bahwa Anda tidak hanya pekerja keras, tapi juga cerdas.
5. Istirahat pada waktunya
Pekerja keras yang cerdas pasti pandai mengatur waktu. Ia tahu kapan saatnya fokus pada pekerjaan, dan kapan harus berhenti sejenak dan beristirahat. Ia tidak akan menjadikan ambisinya dalam bekerja sebagai alasan untuk memforsir tenaga. Justru istirahat dilakukan agar ia bisa melanjutkan pekerjaannya dengan lebih baik.
Anda bisa menerapkan work hard sekaligus work smart jika berada dalam lingkungan kerja yang mendukung. Dengan membaca review di Jobplanet, Anda akan menemukan perusahaan yang paling tepat untuk Anda yang tidak hanya bisa bekerja keras, tapi juga ingin bekerja cerdas.