Oleh: Haryo Utomo Suryosumarto
Artikel ini juga dapat dibaca di . |
Psikotes, psychometric test, psychological assessment—atau dengan istilah apapun orang menyebutnya—seakan-akan menjadi momok yang menakutkan dalam proses rekrutmen. Banyak calon karyawan yang merasa bahwa kesempatan untuk bekerja di perusahaan idaman menjadi sirna ketika harus menjalani psikotes. Tanpa mereka sadar, katakutan itu pula yang akhirnya membuat mereka gagal dalam tahapan itu.
Jika mengacu pada pemahaman secara bebas, sebenarnya psikotes bertujuan untuk mencari orang dengan karakteristik yang tepat untuk mengisi sebuah posisi di perusahaan—seseorang yang diharapkan sanggup menjalankan tugas-tugas yang akan dibebankan kepadanya dengan hasil terbaik.
Nah, hal itu berarti ada dua hal yang harus diperhatikan dalam psikotes, yakni karakter dan kinerja. Kedua hal ini saling berkaitan karena pada dasarnya setiap orang memang memiliki karakter dan kepribadian yang berbeda-beda, sehingga membuatnya memiliki preferensi pekerjaan dan lingkungan kerja yang berbeda-beda pula.
Bagi Anda yang merasa selalu gagal dalam psikotes, jangan bersedih hati. Sebetulnya tidak ada istilah gagal dalam psikotes. Justru Anda patut bersyukur ketika dinyatakan gagal, karena itu memberikan indikasi yang cukup jelas bahwa Anda kurang cocok dengan pekerjaan tersebut, atau selama ini mengejar karier yang keliru.
Jadi, setiap kali menghadapi psikotes, santai saja. Buku-buku psikotes yang terbit di pasaran mungkin akan membantu Anda untuk menjawab soal-soal psikotes. Tapi hal itu tidak menjamin jika Anda lolos, Anda mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan karakter Anda.
Perlu ditekankan, setiap orang adalah individu yang unik dan berbeda. Kalau Anda berkeras ingin lolos dalam tahapan psikotes, saya hanya bisa menyarankan satu hal: cari dulu bidang pekerjaan yang memang betul-betul sesuai dengan karakter Anda.
Jika Anda sudah menemukan bidang pekerjaan tersebut, maka percayalah, ketika Anda melamar ke satu perusahaan, jenis psikotes apapun bisa Anda lalui dengan mudah dan hasilnya pun memuaskan.
Semoga artikel ini bisa membantu membuka wawasan Anda mengenai psikotes, khususnya dalam dunia kerja!
Haryo Utomo Suryosumarto merupakan Founder & Managing Director PT Headhunter Indonesia, perusahaan executive search yang mulai berdiri sejak Mei 2009. Lulusan S-1 di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada dan S-2 di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini menggabungkan pengetahuan praktis dan pengalaman profesionalnya di dunia HR selama lebih dari 16 tahun terakhir, untuk memberikan pencerahan berupa tips pengembangan karier melalui berbagai artikel serta workshop/seminar di kampus ataupun lingkungan korporasi.