Bagaimana Cara Mengantisipasi Perusahaan dengan Budaya Kerja Buruk?

Anda sedang menghadapi masalah pekerjaan dan punya pertanyaan seputar karier dan dunia kerja? Kirimkan pertanyaan Anda melalui email [email protected] dan dapatkan solusinya dari ahli dan praktisi HR berpengalaman di Jobplanet. Anda juga bisa mendiskusikannya dengan rekan-rekan seprofesi di Forum Jobplanet.


Pertanyaan:

Jobplanet, tempat kerja saya saat ini budayanya sangat buruk. Manajemen berantakan, bos sering marah karena hal-hal kecil, suasana kerja jadi tegang setiap hari. Karena itulah sekarang saya mulai coba melamar ke beberapa perusahaan. Meski begitu, saya tahu resign tidak menjamin saya akan mendapatkan perusahaan yang sempurna. Malah bisa jadi kantor baru saya nanti punya budaya yang sama buruknya.

Pertanyaan saya, apa saran Jobplanet supaya saya bisa mengantisipasi perusahaan dengan budaya kerja buruk? Adakah trik-trik bagi pelamar untuk mengenali budaya calon perusahaannya?

Kira-kira, apakah ada ciri-ciri perusahaan dengan budaya kurang baik yang bisa dilihat atau perlu diperhatikan oleh kandidat dalam proses perekrutan?

 

https://goo.gl/49fjGs

 

Jawaban:

Cara termudah untuk bisa mengidentifikasi perusahaan dengan budaya kerja buruk adalah dengan memerhatikan segala sesuatu yang terjadi ketika Anda diundang wawancara.

Perhatikan dengan saksama kesan yang Anda tangkap dari perusahaan, mulai dari bagaimana Anda dihubungi untuk pertama kalinya melalui telepon. Apakah Anda dihubungi oleh perwakilan perusahaan dengan gaya bicara profesional, namun tetap dengan nada bersahabat? Ataukah Anda dihubungi dengan nada bicara “hidup segan, mati pun tak mau”?

Ketika Anda mengunjungi perusahaan tersebut untuk wawancara, perhatikan bagaimana resepsionis bersikap kepada Anda. Dari pengamatan saya selama 10 tahun terakhir, budaya kerja sebuah perusahaan sedikit banyak akan tercermin dari bagaimana resepsionis bersikap kepada setiap tamu yang datang. Perusahaan dengan budaya kerja menyenangkan biasanya juga akan mempekerjakan resepsionis dengan cara yang menyenangkan demi memberikan kesan yang selaras.

Ketika Anda duduk menunggu saat wawancara, coba perhatikan raut muka para pegawai yang lalu-lalang di sekeliling Anda. Apakah Anda melihat raut muka ceria, standar, atau malah tegang?

Setelah Anda mulai diwawancara, coba perhatikan bagaimana si pewawancara bersikap dan berbicara kepada Anda. Sedikit banyak budaya kerja perusahaan juga akan tercermin dari bagaimana si pewawancara memperlakukan kandidat. Apakah dengan respek ataukah dengan gaya arogan?

Yang terakhir, ketika Anda diberikan kesempatan untuk bertanya kepada si pewawancara, ajukan pertanyaan-pertanyaan yang menunjukkan keinginan Anda untuk berkontribusi bagi perusahaan, lalu cermati jawabannya.

Jawaban pewawancara akan memudahkan Anda dalam mengidentifikasi budaya kerja di sana. Jika perusahaan memiliki budaya kerja baik, pewawancara akan memberikan jawaban yang jelas dan gamblang, berikut dengan contoh penerapan yang sudah dilakukan perusahaan selama ini, dan bukan sekadar jawaban normatif tanpa ada contoh nyata yang sudah dilakukan.

Bila Anda melakukan hal-hal di atas, saya yakin setelah sesi wawancara berakhir Anda bisa merasakan secara umum bagaimana budaya kerja di perusahaan tersebut. Untuk meyakinkan diri Anda, lakukan pula riset mengenai perusahaan tersebut. Anda bisa mencoba mencari informasi tentang seluk-beluk perusahaan tersebut di Internet—salah satunya melalui Jobplanet.


Tentang Haryo Utomo Suryosumarto

Founder & Managing Director PT Headhunter Indonesia, perusahaan executive search yang mulai berdiri sejak Mei 2009. Lulusan S-1 di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada dan S-2 di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini menggabungkan pengetahuan praktis dan pengalaman profesionalnya di dunia HR selama lebih dari 16 tahun terakhir, untuk memberikan pencerahan berupa tips pengembangan karier melalui berbagai artikel serta workshop/seminar di kampus ataupun lingkungan korporasi.

Comments

comments