Apa yang Harus Dilakukan Jika Diperlakukan Tidak Adil oleh Perusahaan?

Anda sedang menghadapi masalah pekerjaan dan punya pertanyaan seputar karier dan dunia kerja? Kirimkan pertanyaan Anda melalui email [email protected] dan dapatkan solusinya dari ahli dan praktisi HR berpengalaman di Jobplanet. Mari raih karier yang lebih baik bersama Jobplanet!


Pertanyaan:

Saya sudah 3,5 tahun bekerja di bagian marketing sebuah perusahaan ritel. Waktu berlalu dan saya merasa tugas saya di perusahaan semakin banyak. Tapi ada hal yang membuat saya kecewa belakangan ini. Beberapa bulan lalu, saya dipanggil menghadap HRD dan dikabari bahwa title saya akan diubah menjadi Senior Marketing Executive, dari sebelumnya Marketing Executive, tanpa ada penyesuaian dalam paket kompensasi. Selain itu, hingga title saya diubah saya hanya dipercaya untuk membawahi anak-anak intern di kantor. Jadi saya merasa perubahan title tersebut percuma.

Yang membuat saya lebih kecewa lagi adalah, belum lama ini manajemen mengumumkan akan ada orang baru dari luar perusahaan yang akan mengisi posisi Marketing Manager di kantor saya, karena atasan saya dipindahkan untuk menangani divisi lain.

Saya kecewa karena saya merasa dedikasi saya cukup tinggi kepada perusahaan. Pengalaman saya di bidang marketing juga sudah banyak. Banyak pula ide yang saya berikan serta inisiatif yang saya lakukan di kantor untuk kemajuan tim dan perusahaan. Tambah lagi, usia Marketing Manager itu lebih muda dari saya.

Pertanyaan saya:

  1. Dari sudut pandang HRD, apakah hal-hal yang mungkin menjadi pertimbangan manajemen dalam memutuskan hal tersebut?
  2. Apakah usia turut menentukan keputusan manajemen, atau tanpa saya sadari, saya sudah menjadi korban politik kantor? Sebagai informasi, usia saya hampir 35 tahun.
  3. Haruskah saya bertahan di perusahaan ini? Terus terang sudah ada beberapa perusahaan ritel lain yang menghubungi saya dan memberikan tawaran kerja, tapi belum ada satupun yang saya terima karena dari sisi tunjangan (terutama tunjangan kesehatan), yang diberikan oleh perusahaan ini masih lebih baik daripada perusahaan-perusahaan tersebut.

Saya mohon pencerahannya. Terima kasih.

 

Jawaban:

Saya coba analisa satu per satu berdasarkan situasi yang sedang Anda hadapi:

  • Di perusahaan yang sudah memiliki Human Resources Management System yang baik, segala keputusan menyangkut siapa yang dipromosikan, siapa yang layak untuk menempati posisi tertentu, dan siapa pula yang masih harus bertahan di posisi semula karena dinilai belum layak dipromosikan, sudah didasarkan pada serangkaian evaluasi objektif yang mengacu pada performa, kompetensi, dan potensi diri karyawan, serta arah pengembangan perusahaan ke depannya. Jadi, perusahaan yang sudah dikelola secara profesional tentunya akan mengesampingkan faktor-faktor yang tidak relevan dengan performa kerja, misalnya, usia dan gender karyawan, serta politik kantor.
  • Di sinilah biasanya timbul perbedaan antara perspektif karyawan dengan perspektif perusahaan. Di satu sisi, karyawan merasa telah memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan perusahaan. Namun dari sudut pandang perusahaan, kontribusinya masih di bawah ekspektasi, sehingga dinilai belum layak untuk dipromosikan. Umumnya, perusahaan hanya akan mempromosikan karyawan yang tidak hanya bisa memenuhi, tapi juga bisa melampaui ekspektasi perusahaan.
  • Solusi untuk menghindari terjadinya perbedaan perspektif tersebut adalah, mengadakan komunikasi yang terbuka antara karyawan dan perusahaan—yang dalam hal ini diwakili oleh atasan si karyawan. Di sini perusahaan harus bisa memastikan bahwa target atau KPI (Key Performance Indicator) yang mesti dicapai oleh karyawan dipahami dengan baik, sehingga karyawan tahu apa yang menjadi ekspektasi perusahaan, reward apa yang akan diperoleh ketika ia berhasil memenuhi KPI-nya, serta punishment apa yang harus diterima sebagai konsekuensi kegagalan memenuhi KPI.
  • Sebelum mengambil keputusan apakah Anda sebaiknya pindah ke perusahaan lain atau tidak, cobalah untuk membangun komunikasi terbuka dengan atasan. Sampaikan secara jujur apa yang menjadi aspirasi karier Anda di perusahaan, bagaimana Anda bisa berkontribusi sesuai dengan ekspektasi perusahaan, dan target atau peningkatan kompetensi diri apa yang harus Anda capai agar dapat dipromosikan.
  • Apabila atasan Anda terbuka untuk berkomunikasi dan Anda sudah mendapatkan gambaran yang jelas mengenai perspektif perusahaan terkait dengan performa kerja Anda, maka bertahanlah dan mulailah bekerja dengan sungguh-sungguh dalam upaya memenuhi target yang telah disepakati.
  • Apabila atasan menolak untuk berkomunikasi dan membantu Anda untuk menjadi karyawan yang lebih baik bagi perusahaan, maka saat itulah Anda bisa mulai mempertimbangkan untuk mengundurkan diri, serta menjajaki karier di perusahaan lain.
  • Anda juga berhak memikirkan langkah untuk mengundurkan diri apabila perusahaan tidak memenuhi janji untuk memberikan reward yang disepakati, meskipun Anda telah mencapai target sesuai ekspektasi perusahaan.
  • Ketika Anda telah memutuskan untuk pindah ke perusahaan lain, ingat satu hal: jangan jadikan paket remunerasi sebagai pertimbangan utama dalam menerima atau menolak tawaran kerja. Sebaliknya, cukup pertimbangkan kesempatan mengembangkan karier dan berkontribusi secara optimal di perusahaan tersebut. Percayalah bahwa apabila karier dan kompetensi Anda terus meningkat, pada akhirnya paket remunerasi pun akan mengikuti.

Tentang Haryo Utomo Suryosumarto

Founder & Managing Director PT Headhunter Indonesia, perusahaan executive search yang mulai berdiri sejak Mei 2009. Lulusan S-1 di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada dan S-2 di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini menggabungkan pengetahuan praktis dan pengalaman profesionalnya di dunia HR selama lebih dari 16 tahun terakhir, untuk memberikan pencerahan berupa tips pengembangan karier melalui berbagai artikel serta workshop/seminar di kampus ataupun lingkungan korporasi.

Comments

comments