Jakarta, 17 Maret 2016 – Meski memiliki risiko keselamatan kerja di lapangan yang tinggi, industri minyak dan gas (migas) dipandang oleh banyak orang—terutama para pencari kerja—sebagai ‘lahan basah’ yang memberikan gaji yang tinggi serta beragam fasilitas menarik bagi para pekerjanya.
Sebagai gambaran, pada akhir Februari 2016, Jobplanet (Jobplanet.com), platform komunitas online untuk berbagi informasi seputar dunia kerja dan perusahaan, mengambil contoh gaji rata-rata staf dan manajer engineering di PT Chevron Pacific Indonesia dan PT Pertamina (Persero). Gaji rata-rata tersebut diperoleh dari rata-rata gaji bersih yang diterima oleh karyawan perusahaan dan belum termasuk dengan bonus dan tunjangan mereka.
Gaji rata-rata staf engineering di Chevron adalah sebesar Rp10,43 juta per bulan. Sementara, gaji rata-rata manajer engineering di perusahaan tersebut sebesar Rp51,25 juta per bulan. Contoh lainnya, gaji rata-rata staf engineering di Pertamina adalah sebesar Rp6,88 juta per bulan, dan gaji rata-rata manajer engineering di sana adalah sebesar Rp13,35 juta per bulan.
Namun, harga minyak dunia yang terus merosot, terutama sejak tahun 2014, tak ayal membuat limbung bisnis perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor migas. Beberapa perusahaan migas dunia, termasuk yang beroperasi di Indonesia, bahkan telah mengumumkan untuk merumahkan ribuan karyawannya.
Dari sisi tenaga kerja, setidaknya ada dua pertanyaan yang muncul terkait dengan kondisi ini. Apakah tren penurunan harga minyak dunia turut memengaruhi tingkat kepuasan karyawan di perusahaan migas, dan apakah hal itu juga memengaruhi tingkat ketertarikan para pencari kerja terhadap perusahaan migas?
Jobplanet melakukan analisis dan membandingkan tingkat kepuasan karyawan di industri migas serta ketertarikan para pencari kerja terhadap perusahaan-perusahaan migas pada tiga kuartal terakhir, mulai dari kuartal 3 2015 (Q3 2015) hingga kuartal 1 2016 (Q1 2016).
Jobplanet mengambil sampel perusahaan-perusahaan migas yang terdaftar dalam website-nya, yang jumlahnya hingga akhir Februari 2016 telah mencapai 119 perusahaan. Termasuk di antaranya adalah perusahaan-perusahaan migas ternama, seperti PT Pertamina (Persero), PT Chevron Pacific Indonesia, PT Schlumberger Geophysics Nusantara, Total E&P Indonesie, PT Elnusa Tbk, PT Tripatra Engineers & Constructors, PT Medco E&P Indonesia, PT Shell Indonesia, PT AKR Corporindo Tbk, dan PT Halliburton Indonesia.
Tingkat kepuasan karyawan perusahaan migas terus menurun
Seiring dengan tren penurunan harga minyak dunia, Jobplanet menemukan bahwa rating atau tingkat kepuasan karyawan perusahaan migas secara keseluruhan juga terus menurun sejak Q3 2015 hingga Q1 2016.
Tingkat kepuasan terhadap gaji dan tunjangan
Perusahaan-perusahaan migas dikenal sebagai pemberi gaji dan tunjangan yang menarik bagi para karyawannya. Namun, ada hal yang perlu diingat—setiap perusahaan memiliki kebijakan yang berbeda terkait dengan tunjangan atau bonus yang diberikan kepada karyawannya, dan hal ini turut memengaruhi tingkat kepuasan karyawan.
Menurut data yang terkumpul di Jobplanet, tingkat kepuasan karyawan perusahaan migas terhadap gaji dan tunjangan mereka terus menurun sejak tiga kuartal terakhir. Pada Q3 2015, tingkat kepuasan karyawan perusahaan migas terhadap gaji dan tunjangan mereka adalah sebesar 3,9 dari rating tertinggi senilai 5,0 yang mewakili penilaian “sangat puas”. Nilai tersebut turun sebanyak 2,6% menjadi 3,8 pada Q4 2015, dan kembali turun 10,3% menjadi 3,5 pada Q1 2016.
Tingkat kepuasan terhadap jenjang karier
Tingkat kepuasan karyawan perusahaan migas terhadap jenjang karier mereka juga terus menurun sejak Q3 2015 hingga Q1 2016. Pada Q3 2015, tingkat kepuasan karyawan perusahaan migas terhadap jenjang karier mereka adalah sebesar 3,7. Nilai tersebut turun 2,7% menjadi 3,6 pada Q4 2015, dan turun kembali sebesar 8,1% menjadi 3,4 pada Q1 2016.
Tingkat kepuasan terhadap manajemen
Tingkat kepuasan terendah karyawan perusahaan migas ada pada faktor manajemen. Pada Q3 2015, tingkat kepuasan karyawan migas terhadap manajemen adalah sebesar 3,7. Sementara, pada Q4 2015 nilai tersebut turun sebanyak 5,4% menjadi 3,5 dan turun kembali secara signifikan sebesar 13,5% menjadi 3,2 pada Q1 2016.
Jika dibandingkan dengan industri-industri lainnya selama tiga kuartal terakhir, hanya tingkat kepuasan karyawan di industri migas lah yang mengalami penurunan secara terus-menerus. Sementara, tingkat kepuasan karyawan di industri-industri lainnya, seperti industri TI, Perbankan, Ritel, dan Pelayanan; cenderung meningkat sejak Q4 2015.
“Di industri migas, tingkat kepuasan karyawan terhadap manajemen turun cukup signifikan pada Q1 2016. Penurunan harga minyak dunia yang terjadi terus-menerus tak hanya memengaruhi pelaksanaan bisnis dan proyek perusahaan-perusahaan migas, tetapi juga memberikan dampak bagi para karyawan perusahaan. Perusahaan harus menghitung ulang biaya produksi dan melakukan efisiensi. Beberapa perusahaan migas dunia bahkan mengumumkan untuk merumahkan ribuan karyawannya. Keputusan ini tentunya turut memengaruhi tingkat kepuasan para karyawan, terutama terhadap manajemen perusahaan,” ungkap Kemas Antonius, Chief Product Officer Jobplanet di Indonesia.
Minat pencari kerja juga menurun
Dibandingkan dengan industri lainnya, migas masih dipandang sebagai industri yang memberikan kompensasi yang lebih tinggi. Namun, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Jobplanet, ketertarikan pencari kerja terhadap perusahaan migas cenderung mengalami penurunan selama tiga kuartal terakhir. Hal ini dapat dilihat dari berkurangnya jumlah pageviews atau kunjungan ke laman-laman yang berisi profil dan review perusahaan migas di website Jobplanet.
Selama Q3 2015, jumlah perusahaan migas yang terdaftar dalam website Jobplanet adalah sebanyak 57 perusahaan dengan total konten sebanyak sekitar 1.000, meliputi review perusahaan, informasi gaji, dan kisi-kisi pertanyaan wawancara. Dari waktu ke waktu, jumlah perusahaan dari berbagai sektor industri di Jobplanet terus bertambah. Di sektor migas saja, jumlah perusahaan yang terdaftar telah bertumbuh sebanyak 109% sejak Q3 2015 menjadi 119 perusahaan pada Q1 2016, dengan total konten mencapai 4.200 konten.
Meski begitu, bertambahnya jumlah perusahaan migas dan informasi mengenai mereka berbanding terbalik dengan jumlah pageviews atau kunjungan ke laman-laman perusahaan tersebut. Sejak Q3 2015 hingga Q1 2016, jumlah kunjungan ke laman-laman perusahaan migas di Jobplanet.com menurun sebanyak lebih dari 40%. Menurunnya jumlah kunjungan tersebut dapat menunjukkan berkurangnya minat para pengguna Jobplanet, yang juga merupakan pencari kerja, terhadap industri migas.
“Berita-berita tentang turunnya harga minyak dunia serta PHK (pemutusan hubungan kerja) para karyawan perusahaan migas menunjukkan kepada banyak orang, termasuk para pencari kerja, tantangan berat yang sedang dihadapi oleh industri migas. Hal ini tentu turut menjadi pertimbangan para pencari kerja, dan berdampak pada turunnya minat mereka terhadap industri tersebut,” ujar Kemas.
– SELESAI –
Tentang Jobplanet
Jobplanet merupakan platform komunitas online untuk berbagi informasi seputar dunia kerja dan perusahaan. Jobplanet menyajikan beragam review dan informasi dunia kerja dari segala sisi, seperti review mengenai kondisi dan budaya perusahaan, informasi gaji, serta kisi-kisi pertanyaan dalam wawancara kerja. Jobplanet mulai beroperasi di Indonesia sejak bulan Agustus 2015. Hingga akhir Februari 2016, komunitas ini telah memiliki lebih dari 350.000 anggota dan telah mengumpulkan lebih dari 180.000 konten dalam database-nya, yang meliputi review mengenai perusahaan, informasi gaji, serta kisi-kisi pertanyaan wawancara. Selain itu, sekitar 35.000 perusahaan telah terdaftar dalam database Jobplanet.