Artikel ini juga dapat dibaca di . |
Anda mungkin bukan seorang penulis. Profesi Anda sebagai karyawan IT, akuntan, desainer grafis, maupun pengusaha boleh jadi tidak mewajibkan Anda untuk mahir dalam membuat tulisan. Tapi, sadarkah Anda bahwa keterampilan menulis penting bagi semua profesi?
Meski bukan pekerjaan utama, namun menulis merupakan salah satu hal yang cukup krusial dan perlu dikuasai oleh orang-orang dari berbagai profesi. Berikut ini tiga alasannya:
1. Memperluas wawasan
Saat ini media untuk menulis sudah semakin banyak jumlahnya. Selain membuat catatan pribadi, Anda juga bisa menuangkan ide dan opini Anda dalam bentuk artikel di blog maupun media sosial.
Berbagai media dan forum online bahkan terbuka bagi orang-orang, termasuk Anda, yang ingin menjadi kontributor. Kontennya bisa berupa tanggapan singkat atas berita di media sosial, opini tentang peristiwa hangat yang sedang diperbincangkan masyarakat, atau sekadar sharing informasi mengenai bidang yang Anda kuasai.
Sebelum dibaca oleh seisi dunia maya, Anda tentu perlu memerhatikan kualitas tulisan Anda. Jangan sampai tanpa sadar Anda membagikan hoax atau informasi yang menyesatkan. Artinya, sebelum menulis Anda dipaksa untuk berpikir sambil membaca sumber-sumber referensi yang terpercaya. Hal ini tentunya juga akan membuat wawasan Anda menjadi lebih luas.
2. Tak lepas dari kehidupan sehari-hari
Apapun profesi Anda, bentuk komunikasi lewat tulisan sulit lepas dari kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, Anda adalah seorang Sales Executive yang nyaris setiap hari berkomunikasi dengan klien via pesan singkat atau e-mail. Nah, apa Anda mau klien Anda mendadak kabur hanya karena mereka salah mengartikan isi pesan Anda? Tentu tidak.
Sama halnya ketika mencari pekerjaan. Anda boleh saja punya skill mumpuni di bidang yang dilamar. Namun, ketidakmampuan untuk menuangkannya dalam bentuk tulisan di CV maupun cover letter akan menyulitkan Anda untuk dilirik HRD. Penggunaan kosakata dan tata bahasa bisa memengaruhi peluang untuk diterima oleh perusahaan, lho.
3. Membangun kredibilitas
Orang-orang dengan keterampilan menulis yang baik umumnya dinilai lebih kredibel. Pola pikir dan kemampuan intelektual mereka bisa diperkirakan hanya dengan membaca tulisannya saja. Sebut saja di media sosial. Tentu tak jarang kan Anda mendengar kisah cuitan pengguna yang viral lantaran blunder memalukan?
Di satu sisi, media sosial bisa menjadi sarana personal branding yang efektif, baik untuk Anda yang ingin memperluas relasi atau mencari pekerjaan. Namun jika Anda tak menghiraukan kualitas konten yang Anda bagikan, media populer ini bisa menjadi bumerang yang akan merusak kredibilitas Anda.
Bagi Anda yang tidak berprofesi sebagai penulis, peribahasa “alah bisa karena biasa” dapat diterapkan di sini. Menulis review yang bermanfaat dan informatif di Jobplanet, misalnya, bisa Anda jadikan sebagai langkah awal. Nanti jika sudah terbiasa, Anda pasti akan merasakan manfaatnya.