Wawancara kerja atau interview sering menjadi momok yang menakutkan bagi para pencari kerja, khususnya fresh graduate. Mereka yang belum pernah menghadapi sesi interview biasanya akan kebingungan mengenai hal-hal yang harus dipersiapkan, termasuk jawaban untuk setiap pertanyaan yang akan keluar.
Berikut adalah tujuh pertanyaan interview yang paling sering ditanyakan, disertai dengan cara-cara menjawabnya untuk membantu Anda menghadapi interview pertama:
- “Silakan ceritakan tentang diri Anda.”
Pertanyaan ini sudah menjadi pertanyaan paling umum untuk mengawali setiap sesi interview. Untuk menjawabnya, Anda bisa mulai dengan menyebutkan nama lengkap dan panggilan, dilanjutkan dengan latar belakang pendidikan serta jurusan yang Anda ambil sewaktu kuliah.
Jika memungkinkan, Anda juga bisa menceritakan secara singkat kegiatan organisasi dan pengalaman kerja atau magang Anda. Ingat, bagian ini tidak perlu terlalu panjang. Jika pewawancara tertarik, mereka akan bertanya lebih lanjut, dan di situlah saatnya Anda ‘menjual’ diri Anda.
Setelah itu, giliran Anda menceritakan kegiatan Anda saat ini di samping mencari pekerjaan. Pelamar yang punya kesibukan meski sudah lulus kuliah umumnya akan mendapat poin plus di mata pewawancara.
- “Apa yang Anda ketahui tentang perusahaan ini?”
Ketika mendapat panggilan interview, pastikan Anda langsung browsing di Internet untuk mempelajari lebih dalam soal perusahaan yang bersangkutan. Misalnya, mengenai industri yang digeluti, unit-unit usahanya, serta project yang sedang dijalankan saat ini. Gali sedalam-dalamnya info tentang perusahaan, baik yang terdapat pada situs resminya atau pada artikel-artikel yang ditulis oleh media. Buatlah pewawancara terkesan dengan pengetahuan Anda tentang perusahaan, sehingga mereka pun ingin tahu lebih banyak tentang diri Anda.
- “Mengapa Anda tertarik untuk bergabung dengan perusahaan ini?”
Sebagai pencari kerja, usahakan Anda memilih perusahaan yang membuat Anda tertarik untuk bergabung di dalamnya. Mengapa? Karena hal itu akan terlihat oleh si pewawancara, khususnya di bagian pertanyaan ini.
Tapi jika Anda dipanggil oleh perusahaan yang sebenarnya tidak terlalu Anda minati, Anda pun tidak dianjurkan untuk mengabaikan tips nomor dua di atas, yaitu: pelajari perusahaan yang Anda tuju. Orang banyak yang bilang “tak kenal maka tak sayang”. Jadi, bagaimana Anda bisa tertarik dan sayang dengan perusahaan kalau Anda tidak berusaha untuk mengenalnya?
- “Sebutkan kelebihan dan kekurangan Anda.”
Untuk yang satu ini, coba Anda cari jawaban yang bisa menjawab kedua pertanyaan itu sekaligus. Cari hal-hal yang sepertinya sekilas tampak seperti kelemahan, tapi sebenarnya bisa menjadi kekuatan Anda. Misalnya, “Kelemahan saya adalah saya orangnya tidak sabaran. Jadi kadang kalau sudah terpaku pada sebuah project, saya ingin menyelesaikan secepat-cepatnya. Tapi bukan asal cepat, melainkan cepat dengan kualitas terbaik.”
- “Bagaimana Anda melihat diri Anda lima tahun yang akan datang?”
Lewat pertanyaan ini, pewawancara ingin memahami seperti apa target karir Anda? Perusahaan tentunya tertarik dengan karyawan yang visioner serta tahu apa yang hendak dia capai dalam karirnya, karena karyawan yang memiliki target dalam berkarir cenderung akan terus berusaha meningkatkan performanya.
Dalam menjawab pertanyaan ini, Anda tidak perlu terlalu spesifik, juga jangan terlalu umum, namun harus realistis. Misalnya, “Lima tahun yang akan datang, saya telah berhasil memimpin suatu tim untuk menjalankan berbagai project besar perusahaan sehingga berhasil meningkatkan pendapatan perusahaan secara signifikan.”
- “Apakah ada pertanyaan?”
Di akhir setiap interview, Anda biasanya akan mendapat kesempatan untuk meninggalkan kesan yang baik pada pewawancara lewat pertanyaan-pertanyaan cerdas. Anda bisa mengajukan pertanyaan yang belum terjawab dari hasil riset Anda sebelumnya, seperti “Perusahaan ini kan baru saja meraih penghargaan untuk penjualan tertinggi tahun ini, apa saja target perusahaan dalam waktu dekat guna meningkatkan kinerja ke depannya?”
Selain itu, Anda juga bisa menanyakan budaya kerja perusahaan, serta ekspektasi perusahaan terhadap karyawan yang akan menempati posisi yang sedang Anda lamar.
- “Berapa gaji yang Anda inginkan?”
Nah, untuk yang terakhir ini, jangan sampai Anda menjawabnya dengan tergagap karena tidak tahu ingin digaji berapa. Dengan mempertimbangkan posisi yang dilamar, jenis industri, serta reputasi perusahaan itu sendiri, Anda pasti bisa menaksir standar gaji perusahaan tujuan Anda. Jangan lupa, Anda juga bisa menyesuaikannya dengan skill atau pengalaman Anda karena bisa jadi keunggulan tersebut akan menaikkan ‘harga jual’ Anda.
Umumnya pertanyaan seputar gaji ini memang ditanyakan di interview tahap terakhir, tepatnya bersama pihak HRD perusahaan. Agar tidak salah pasang harga, Anda dapat mengeceknya dulu di sini untuk menemukan info lengkap mengenai gaji semua posisi di berbagai perusahaan di Indonesia. Dengan begitu, Anda tidak perlu khawatir lagi menghadapi interview pertama. Semoga sukses!