Artikel ini juga dapat dibaca di . |
Penyediaan tunjangan kesehatan, pemberian izin cuti karyawan, serta penerapan program K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) merupakan wujud kesadaran perusahaan terhadap pentingnya kesehatan karyawan. Dengan fisik yang bugar, produktivitas karyawan tentu jadi meningkat. Jika sampai lalai, yang menanggung kerugiannya tentu perusahaan itu sendiri.
Kenyataannya, banyak orang yang tidak sadar bahwa selain kesehatan fisik, yang juga tak kalah penting adalah kesehatan mental. Seperti diketahui, belakangan ini pemberitaan mengenai aksi bunuh diri semakin banyak dijumpai di media massa. Mulai dari persoalan pribadi hingga tekanan pekerjaan dikabarkan menjadi pemicu utamanya.
Di antara Anda mungkin banyak yang sering mengaku stres atau tertekan dengan pekerjaan. Apalagi saat load kerja sedang tinggi-tingginya, serta ditambah dengan keberadaan atasan yang menuntut banyak hal. Akan tetapi, seberapa serius sih Anda menanggapi kondisi ini? Nah, berikut ini empat tips menjaga kesehatan mental di tempat kerja dari Jobplanet:
1. Kenali gejala
Meski mendapat tekanan yang sama besar, reaksi setiap orang serta kemampuan mereka mengelola stres bisa berbeda-beda. Rekan-rekan Anda mungkin terlihat tangguh walaupun setiap hari tenaga dan pikirannya diforsir. Namun, bisa saja dampak yang dirasakan oleh Anda atau orang lain lebih buruk.
Kesehatan mental tidak semestinya dianggap remeh. Sebelum hal yang lebih buruk terjadi, belajarlah untuk mengenali kemampuan Anda dalam menghadapi tekanan. Jika Anda mulai menunjukkan sejumlah gejala, seperti cemas, mudah lelah, kehilangan konsentrasi, serta sulit tidur, bisa jadi semua itu ada kaitannya dengan kondisi mental Anda.
2. Cari teman curhat
Stres karena masalah kerja jangan Anda simpan seorang diri. Datangilah keluarga, sahabat, atau kolega terdekat yang Anda percaya sebagai tempat curhat. Mereka mungkin tidak bisa memberi solusi yang menjawab permasalahan Anda secara tepat, tapi setidaknya dengan bercerita beban pikiran Anda jadi sedikit lebih ringan.
Selain menghubungi orang-orang terdekat, Anda juga bisa mencari solusi dari sesama Planeters di Forum Jobplanet atau menanyakannya kepada pakar HRD melalui email [email protected]. Akan tetapi, ketahui pula kapan saatnya Anda harus “curhat” kepada mereka yang memang ahli di bidang kesehatan.
3. Atur pola hidup
Untuk menghindari stres di tempat kerja, jaga selalu pola hidup Anda agar tetap seimbang. Perihal makanan, misalnya, kandungan gizi yang masuk ke tubuh Anda wajib diperhatikan. Dengan sumber energi yang cukup serta diimbangi dengan olahraga rutin, tubuh pasti jadi lebih fit, konsentrasi pun terjaga, sehingga Anda dapat menekan risiko stres.
Selain pola makan dan kebiasaan olahraga, waktu istirahat juga jangan disepelekan. Kebiasaan tidur larut malam atau kurangnya istirahat dapat menurunkan daya ingat serta menganggu suasana hati Anda. Alih-alih tetap bergairah dan produktif di kantor, Anda justru akan semakin mudah tertekan!
4. Biasakan melakukan delegasi
Gangguan kesehatan mental sering kali dipicu oleh beban pikiran yang berlebihan. Misalnya, karena pekerjaan yang terlalu menumpuk, tapi Anda tetap memaksakan diri untuk menangani semuanya seorang diri. Padahal, beban Anda bisa menjadi jauh lebih ringan seandainya Anda bersedia mendelegasikannya kepada anggota tim lain.
Melakukan pendelegasian tugas sama sekali bukan menandakan bahwa Anda tidak mampu. Justru di samping meringankan beban, manfaat yang tak kalah penting dari tindakan ini adalah memberi kesempatan bagi karyawan lain untuk berkembang, serta melatih kemampuan memimpin Anda.
5. Komunikasikan pada atasan
Tekanan pekerjaan yang melampaui batas kemampuan tak boleh dibiarkan berlarut-larut. Jika tugas yang diberikan dirasa mulai memberatkan serta mengorbankan kualitas pekerjaan dan kehidupan Anda, cobalah untuk menyuarakannya kepada atasan atau HRD. Namun, sampaikanlah secara profesional dengan membeberkan alasan yang kuat serta menawarkan solusi.
Sebagai contoh, buat daftar load kerja Anda setiap hari yang diurutkan berdasarkan prioritas, dan jelaskan alur kerjanya agar atasan Anda mendapat gambarannya. Selanjutnya, tawarkan beberapa solusi untuk dipertimbangkan oleh atasan. Misalnya, mengurangi porsi kerja tertentu, atau mencari karyawan intern (magang) untuk membantu Anda. Dengan komunikasi seperti ini, niscaya Anda akan terhindar dari stres di tempat kerja.
6. Cari pekerjaan lain
Apabila upaya Anda untuk menjaga kesehatan mental tidak didukung oleh perusahaan, misalnya, atasan dan HRD tak mau tahu dengan kondisi pekerjaan Anda yang overload sekalipun sudah dikomunikasikan dengan baik, maka mau tak mau solusi terbaik untuk Anda adalah mencari tempat kerja yang baru, yakni di perusahaan lain.
Agar Anda tidak salah langkah atau malah masuk ke perusahaan yang sama buruknya, ada baiknya Anda simak dulu review perusahaan yang Anda tuju di Jobplanet. Baca penuturan karyawan dan mantan karyawannya di sana, yang meliputi kelebihan maupun kekurangan perusahaan, kemudian putuskan mana tempat kerja yang paling tepat untuk Anda.