Artikel ini juga dapat dibaca di . |
Bekerja bersama orang-orang dari beragam usia umumnya menambah keseruan sekaligus tantangan di lingkungan kerja. Bagi Anda yang hanya pernah mencicipi karier di dunia startup, situasi ini mungkin asing bagi Anda, mengingat startup dikenal sebagai perusahaan dengan atmosfer anak muda yang begitu kental. Namun, hal berbeda akan Anda rasakan jika masuk ke perusahaan yang mayoritas karyawannya merupakan karyawan senior.
Apabila Anda bergabung sebagai first jobber muda yang baru lulus kuliah, sementara rekan-rekan Anda sudah senior, biasanya ada saja kejadian-kejadian unik yang bakal Anda temui. Nah, berikut ini empat hal yang harus siap Anda hadapi sebagai karyawan paling muda di tempat kerja:
1. Diperlakukan sebagai anak kecil
Dikelilingi oleh orang-orang yang sebagian besar usianya jauh lebih tua menjadikan Anda sosok “adik” di kantor. Di satu sisi, Anda akan merasa seperti disayangi oleh keluarga sendiri. Akan tetapi, ada kalanya keadaan ini dimanfaatkan oleh rekan kerja yang iseng untuk menjahili Anda. Daripada jadi tidak nyaman, mau tak mau Anda harus berusaha bersikap tegas, sambil tetap menunjukkan rasa hormat pada mereka.
2. Tersesat dalam perbincangan beda generasi
Di sela-sela jam kerja, Anda mungkin ingin ikut berbaur dan berbincang santai dengan para karyawan. Namun, Anda harus siap jika sewaktu-waktu topik yang diangkat hanya akrab di kalangan usia mereka. Ketika karyawan lain sudah mulai menertawakan hal-hal yang tidak Anda pahami, kemungkinan Anda lah satu-satunya yang cuma bisa terdiam sambil kebingungan.
3. Dilarang membicarakan angkatan
Nah, Anda harus ekstra hati-hati setiap membuka suara di lingkungan kantor. Pasalnya, banyak orang yang cukup sensitif kalau sudah membicarakan umur atau angkatan. Mereka bahkan bisa mendadak sinis, lho. Tapi tenang, biasanya sikap sinis mereka hanyalah bagian dari lelucon. Justru terkadang senda gurau seperti inilah yang membuat suasana kantor jadi lebih hidup.
4. Diragukan kemampuannya
Melihat Anda yang baru lulus kuliah, karyawan-karyawan lain idealnya akan berusaha untuk membimbing Anda. Tentu saja niat mereka sebenarnya baik. Namun karena belum terbiasa, sikap tersebut bisa membuat Anda merasa diragukan kemampuannya. Tapi percayalah, ketika sudah lebih menguasai area kerja, Anda pasti dipercaya untuk memegang kendali penuh atas pekerjaan Anda.
Keempat peristiwa di atas mungkin menjengkelkan bagi sebagian orang. Akan tetapi, Anda masih patut bersyukur selama tak ada senioritas di lingkungan kerja Anda. Pasalnya, tidak sedikit pengguna Jobplanet yang bercerita mengenai buruknya hubungan antarkaryawan di perusahaan tempat mereka bekerja. Bahkan di antaranya ada yang masih menemukan tindak bullying!
Nah, agar tak mengalami hal serupa, Anda bisa menghindari perusahaan yang memiliki budaya kerja buruk, dengan membaca review para karyawannya di sini.