Sertifikasi Profesi IT, Solusi Nyata Kebutuhan Lapangan Kerja IT di Indonesia

Sertifikasi Profesi TI, Solusi Nyata Kebutuhan Lapangan Kerja TI di IndonesiaTahun 2015 lalu, Indonesia diprediksi akan membutuhkan sekitar 6 juta tenaga kerja bidang IT (Information Technology). Rupanya meski pergerakan teknologi sendiri cukup cepat, ketersediaan tenaga ahli bidang tersebut belum dapat menyeimbanginya. Pertumbuhan jumlah perusahaan startup digital merupakan satu dari sekian banyak faktor yang mendorong kebutuhan akan lulusan-lulusan TI. Lalu, apa sebabnya para recruiter begitu kesulitan menemukan tenaga IT tersebut?

Kabarnya, angka lulusan IT di Indonesia tidak sebanyak yang diharapkan. Meski berbagai perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, saling beradu melahirkan lulusan-lulusan IT berdaya saing tinggi; namun jumlahnya belum bisa menutupi kebutuhan industri. Nah, dengan jumlah yang terbatas, menemukan talent dengan mutu yang tinggi pun menjadi pekerjaan sulit. Tak heran jika praktik pembajakan karyawan cukup sering ditemui, khususnya di antara perusahaan-perusahaan digital.

Satu solusi yang bisa menjadi jalan keluar dari permasalahan ini adalah, peningkatan mutu lulusan IT melalui ujian sertifikasi profesi.

Mengapa perlu sertifikasi profesi?

Yang dimaksud dengan sertifikasi profesi adalah, suatu bentuk standardisasi atau penyetaraan kompetensi untuk tenaga profesional dari berbagai bidang. Melalui sertifikasi profesi, para peserta bisa mengembangkan keahlian serta meningkatkan standar kerja mereka, sehingga layak bersaing di lapangan kerja.

Proses hingga bisa mengantongi sertifikasi profesi tidaklah rumit dan bisa dilakukan melalui lembaga resmi. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini adalah contoh proses sertifikasi di salah satu lembaga sertifikasi profesi IT, LSP Telematika.

blog_031116-03

Peserta program sertifikasi dikelompokkan berdasarkan konsentrasi masing-masing. Misalnya, sertifikasi untuk web programmer, technical support, system engineer, dan lain sebagainya. Setelah menuntaskan training IT dan evaluasi penilaian (assesment), maka peserta berhak mengantongi sertifikasi sebagai bukti resmi menjadi tenaga kerja IT yang kompetensinya telah diakui.

Jika sertifikasi profesi sudah di tangan, selanjutnya giliran para calon tenaga IT ini menunjukkan kualitasnya. Keahlian mereka yang sudah teruji akan menjadi poin plus yang membuat mereka lebih unggul di mata perusahaan.

Setelah “nilai jual” Anda sebagai profesional terdongkrak dengan adanya sertifikasi, sudah saatnya Anda lebih serius mencari perusahaan yang dapat menjamin karier Anda di masa depan. Dengan melakukan riset di Jobplanet, Anda dapat mencari tahu beragam informasi lowongan kerja terkini sekaligus menemukan perusahaan-perusahaan terbaik untuk meniti karier sebagai tenaga IT profesional.

Comments

comments