Memahami Isu Diskriminasi di Tempat Kerja

Diskriminasi di Tempat Kerja

 Artikel ini juga dapat dibaca di  beritagar-logo.

Diskriminasi merupakan sebuah isu sensitif yang masih banyak ditemukan di sekitar kita, termasuk di tempat kerja. Tentu saja tak ada seorang pun yang berharap mengalami persoalan ini. Namun yang cukup mencemaskan adalah, di beberapa perusahaan tindakan diskriminasi sudah melekat menjadi budaya. Layaknya tradisi turun menurun, isu ini bukan lagi sesuatu yang aneh di mata karyawan.

Pada umumnya, persoalan-persoalan diskriminasi yang banyak terjadi di tempat kerja berkaitan dengan gender dan SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan). Sementara bentuk tindakan yang paling sering muncul di antaranya, berupa ketidakadilan dalam proses rekrutmen, pengupahan, kenaikan jabatan, dan pemberian hak-hak karyawan lainnya.

  • Diskriminasi gender

Meski zaman sudah semakin maju, namun rupanya diskriminasi gender masih juga ditemukan di dunia kerja. Dalam hal ini, wanita yang paling sering merasakan kerugiannya. Kemampuan wanita terkadang diragukan, apalagi untuk menduduki posisi-posisi tertentu. Hal ini pun diakui oleh karyawan salah satu perusahaan ternama di Indonesia.

lebih sering menerima lowongan pekerjaan untuk pria dibanding wanita.. dan jika pekerja wanita akan lebih susah untuk naik jabatan yang lebih tinggi”

 Meski demikian, dalam hal gaji, hasil analisis Jobplanet menunjukkan bahwa hampir tidak ada kesenjangan antara gaji karyawan pria dan wanita. Bahkan kenyataannya, pada beberapa bidang pekerjaan, rata-rata gaji karyawan wanita 1,1% lebih tinggi daripada rata-rata gaji karyawan pria.

  • Diskriminasi SARA

Ya, diskriminasi yang menyangkut SARA memang terbilang ironis. Bagaimana tidak? Sebagai negara yang bersemboyankan “Bhinneka Tunggal Ika”, bangsa kita rupanya masih kesulitan menerima keberagaman yang ada. Bahkan cukup banyak karyawan yang mengeluhkan hal ini dalam review perusahaan mereka di Jobplanet.

“Masih adanya diskriminasi dalam penempatan jabatan dan pegawai antara suku dan ras tertentu”

Karyawan memang sangat dirugikan karena perusahaan tidak berlaku adil dan objektif dalam menilai kinerja mereka. Namun, sebenarnya perusahaan juga ikut rugi. Pasalnya, mereka mungkin tidak menyadari bahwa karyawan yang menjadi korban diskriminasi mampu membawa kesuksesan yang berarti untuk perusahaan.

“adanya perbedaan yang jauh perlakuan etnis tertentu dalam suasana kerja yang membuat persaingan jadi tidak sehat”

Seperti yang diakui oleh karyawan di atas, tindakan diskriminasi mengakibatkan suasana kerja yang tidak sehat. Jika tidak dihentikan, maka kondisi ini akan membahayakan kelangsungan perusahaan.

Agar tidak ikut menjadi “korban”, Anda dapat mengantisipasinya dengan cara membaca review perusahaan di Jobplanet. Sebagaimana telah diatur dalam pasal 6 Undang-Undang Ketenagakerjaan, Anda sebagai karyawan punya hak untuk diperlakukan sama. Oleh karena itu, kunjungilah Jobplanet dan temukan perusahaan dengan budaya kekeluargaan serta menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

Comments

comments