Sepuluh tahun yang lalu, gaung media sosial belum sekencang sekarang. Belum banyak orang yang akrab, atau bahkan kenal dengan Facebook dan Twitter. Begitu juga Instagram, yang namanya baru populer lima tahun terakhir ini. Dulu, banyak pula yang tak sadar akan potensi terciptanya profesi-profesi baru berkat kehadiran media-media sosial tersebut. Kini, seiring dengan makin populernya media sosial di tengah masyarakat, kita pun mengenal berbagai profesi baru seperti selebtwit, selebgram, buzzer, dan Youtuber.
Jika awalnya lebih populer sebagai sarana berbisnis toko online, kini media sosial juga menjadi lahan bagi para “aktivis” di dunia digital untuk mencari penghasilan dengan cara-cara unik. Dengan bermodalkan jumlah pengikut (follower) yang tinggi, serta konten-konten yang kreatif, mereka bisa mengubah aktivitas mereka di media sosial menjadi pekerjaan dengan penghasilan yang menggiurkan.
Coba bayangkan ini. Hanya dengan mengirimkan satu tweet atau foto mempromosikan sebuah brand, Anda bisa langsung mengantongi jutaan rupiah. Keuntungan yang fantastis juga bisa Anda rasakan dengan membuat video-video di jejaring Youtube. Melalui iklan yang tayang di setiap video yang Anda unggah, Anda bisa meraup penghasilan hingga puluhan juta rupiah per bulan!
Kalau untuk mendapat uang di media sosial bisa semudah dan semenyenangkan itu, mungkin Anda akan berpikir, buat apa lagi kerja kantoran? Meski pekerjaan tersebut terlihat mudah, namun nyatanya tak begitu.
Butuh passion yang kuat
Menghasilkan uang lewat media sosial tidaklah instan. Anda pun tak bisa hanya asal meniru apa yang sudah dilakukan orang lain. Butuh kreativitas tinggi untuk mencetuskan ide, butuh strategi kuat untuk meningkatkan popularitas, serta kesabaran dan konsistensi untuk mencapai keuntungan yang diharapkan. Ketiga hal ini tentu bisa dilatih, namun sulit dilakukan bila tanpa passion.
Para pegiat media sosial yang sukses bisa dipastikan punya hasrat yang kuat dalam menggeluti profesinya. Jika tidak, upaya mereka untuk mencapai keberhasilan akan jauh lebih berat.
Konten bermutu dan menghibur
Sebagai seleb di media sosial, Anda bertanggung jawab untuk menyampaikan konten-konten yang cerdas, bermutu sekaligus menghibur. Bayangkan orang-orang yang mungkin menjadi audiens Anda, mereka yang terhubung dengan Internet, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga karyawan atau pekerja lainnya. Membuat konten yang cerdas sekaligus menarik tentu tak bisa dilakukan dengan mudah, bukan?
Sanggupkah media sosial memenuhi kebutuhan Anda?
Anda mungkin jago membuat tulisan-tulisan menarik di blog dan Twitter. Atau, Anda pandai menghasilkan video-video jenaka di Youtube. Hasil jepretan Anda pun mampu mengundang ribuan likes di Instagram. Tapi, apakah semua itu cukup untuk memenuhi kebutuhan Anda?
Menilik kisah sukses para selebriti dunia maya, kebutuhan finansial mereka mungkin cukup terpenuhi hanya dari media sosial. Namun bagaimana dengan kebutuhan aktualisasi dirinya?
Setiap individu punya tolok ukur kesuksesan yang berbeda-beda. Di sejumlah negara, tidak sedikit orang yang lantas meninggalkan pendidikannya setelah mendulang sukses sebagai bintang di dunia maya. Sebaliknya, banyak juga orang yang tidak cukup puas dengan gelar akademiknya, dan bercita-cita untuk berkarier dan menduduki jabatan tinggi di perusahaan.
Kebahagiaan memang tak selalu bisa diukur dengan materi. Penghasilan Anda boleh jadi bernilai fantastis, tapi benarkah profesi tersebut yang Anda inginkan?
Apabila minat dan kreativitas Anda di media sosial mampu menghasilkan uang, tak ada salahnya jika Anda menekuni profesi yang masih berhubungan dengan media sosial. Bahkan sekalipun bekerja kantoran adalah tujuan karier Anda yang sesungguhnya, Anda pun tetap bisa menjalani keduanya secara bersamaan. Kini sudah semakin banyak kok perusahaan yang mencari tenaga kerja untuk menangani media sosial, misalnya sebagai Digital Marketing Strategist, Content Marketing Spesialist, atau Search Engine Marketing (SEM) Specialist. Dengan begitu, tujuan karier Anda tercapai, minat pun tersalurkan!
