Hard skill dan soft skill adalah dua keahlian yang selalu menjadi topik penting dalam dunia kerja. Hard skill mengacu pada keterampilan akademis dan teknis yang bisa diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan, sedangkan soft skill terdiri dari keterampilan non-teknis yang tidak tampak dan lebih berkaitan dengan kecerdasan emosional seseorang.
Pertanyaannya, manakah yang lebih penting dan dibutuhkan di dunia kerja, hard skill atau soft skill? Atau mungkin lebih tepatnya, adakah yang lebih penting di antara keduanya?
Sedikit mengupas lebih dalam mengenai dua keahlian ini, yang termasuk hard skill di antaranya adalah keahlian dalam bidang akuntansi dan keuangan, pemrograman komputer, serta gambar dan desain. Sementara soft skill biasanya berupa kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dalam tim, leadership, serta kemampuan non-teknis lainnya.
Sebagai contoh, jika Anda melamar sebagai Supervisor IT untuk pengembangan website, maka Anda harus berbekal ilmu pengetahuan di bidang IT dengan konsentrasi terkait. Namun, karena sebagai supervisor Anda juga bertanggung jawab mengawasi dan mengontrol sebuah tim, otomatis Anda wajib memiliki kemampuan leadership yang baik.
Lain halnya dengan bidang sales. Umumnya kemampuan komunikasi dan negosiasi adalah yang diutamakan. Namun, karena proses penjualan berkaitan dengan penghitungan, maka Anda pun harus menguasai keahlian tersebut. Keahlian lainnya juga meliputi pengoperasian komputer, seperti untuk menyiapkan bahan presentasi, mengirim e-mail, dan sebagainya.
Serangkaian tahapan rekrutmen akan menilai kelayakan Anda untuk masuk ke sebuah perusahaan. Beberapa keahlian, khususnya soft skill, meskipun tidak terlihat namun bisa dinilai pada saat wawancara. Pada tahap ini recruiter akan menggali sejumlah informasi yang mencerminkan soft skill Anda. Nah, agar siap membuktikan keahlian Anda pada pewawancara, selalu pelajari dulu kisi-kisi pertanyaan wawancara setiap perusahaan yang Anda lamar di sini.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa baik hard skill maupun soft skill sama pentingnya dalam dunia kerja. Anda mungkin berhasil direkrut karena mengantongi hard skill atau soft skill yang menjadi persyaratan utama perusahaan. Namun tanpa keduanya, Anda akan sulit bertahan serta mencapai kesuksesan dalam karier.