Apa yang Dimaksud dengan Headhunter?

Anda sedang menghadapi masalah pekerjaan dan punya pertanyaan seputar karier dan dunia kerja? Kirimkan pertanyaan Anda melalui email [email protected] dan dapatkan solusinya dari ahli dan praktisi HR berpengalaman di Jobplanet. Mari raih karier yang lebih baik bersama Jobplanet!


 Artikel ini juga dapat dibaca di  beritagar-logo.

Pertanyaan:

Halo Jobplanet, saya sering dengar istilah headhunter. Apa sih sebenarnya headhunter itu? Apa bedanya dengan HRD di perusahaan-perusahaan? Apakah kalau saya ikut proses rekrutmen lewat headhunter, itu artinya saya masuk jalur outsourcing?

 

Jawaban:

Headhunter merupakan sebuah istilah untuk menyebut profesi konsultan yang melakukan rekrutmen atau pencarian kandidat—khususnya untuk posisi di level manajer sampai direktur, yang sesuai dengan kualifikasi yang diminta oleh klien yang berasal dari perusahaan.

Jadi, headhunter jelas berbeda dengan HRD karena ia memberikan jasa konsultasi rekrutmen, tapi posisinya berada di luar struktur organisasi perusahaan. Sementara HRD adalah divisi atau departemen yang merupakan bagian dari perusahaan itu sendiri.

Sering timbul pertanyaan, kalau sudah ada HRD, kenapa pula perusahaan harus menggunakan jasa headhunter untuk melakukan rekrutmen? Bukankah proses rekrutmen dapat dilakukan sendiri oleh HRD?

Memang betul bahwa salah satu dari sekian banyak fungsi HRD adalah melaksanakan rekrutmen. Bahkan, dalam struktur divisi HRD di perusahaan besar ada pula sub-divisi rekrutmen, yang diisi oleh para recruiter atau profesional yang memiliki spesialisasi khusus dalam rekrutmen karyawan.

Akan tetapi, ada kalanya perusahaan juga memerlukan bantuan rekrutmen dari pihak luar. Hal ini bisa disebabkan oleh kesibukan HRD dengan fungsi kerja lainnya, atau bisa juga karena HRD sekadar butuh bantuan untuk menemukan profil kandidat yang sesuai dan selama ini belum teridentifikasi. Di sinilah headhunter memegang peran penting sebagai kepanjangan tangan perusahaan, khususnya untuk merekrut posisi-posisi di level senior yang kualifikasinya bisa jadi sangat spesifik.

Karena headhunter bekerja untuk dan atas nama perusahaan yang menjadi kliennya, maka apabila headhunter telah berhasil menemukan kandidat yang sesuai dan kemudian bergabung sebagai pegawai di perusahaan klien, kewajiban membayar biaya jasa headhunter ada pada perusahaan tersebut. Sementara kandidat tidak memiliki kewajiban untuk membayar biaya apapun kepada siapapun. Statusnya pun sebagai pegawai di perusahaan klien, bukan pegawai di pihak headhunter.

Kondisi ini tentunya berbeda dengan praktik outsourcing, di mana perusahaan outsourcing mempekerjakan para profesional untuk kemudian dialihdayakan untuk perusahaan-perusahaan kliennya.

Satu hal yang harus dipahami, Anda tidak bisa mengirimkan CV ke headhunter untuk kemudian meminta mereka mencarikan pekerjaan yang sesuai untuk Anda. Ingat, headhunter hanya bekerja untuk perusahaan-perusahaan yang menjadi kliennya.

Jadi, sebagus apapun kualifikasi yang Anda miliki, tapi kalau pada saat itu headhunter tidak memiliki lowongan pekerjaan dari klien yang sesuai dengan kualifikasi Anda, maka CV Anda baru akan dimasukkan dulu ke dalam database mereka. Nah, setiap kali memiliki lowongan pekerjaan baru, kebanyakan headhunter akan mengecek database mereka terlebih dulu untuk menemukan kandidat yang sesuai dengan permintaan klien.

Oleh sebab itu, apabila Anda memiliki kualifikasi minimal di level manajerial, tidak ada salahnya mengirimkan CV ke headhunter agar CV Anda dimasukkan ke dalam database. Siapa tahu karier cemerlang Anda berasal dari perusahaan yang memanfaatkan jasa headhunter untuk menemukan kandidat ideal seperti Anda.

Baca juga artikel saya 5 Cara Mudah Supaya Headhunter Menemukan Anda.


Tentang Haryo Utomo Suryosumarto

Founder & Managing Director PT Headhunter Indonesia, perusahaan executive search yang mulai berdiri sejak Mei 2009. Lulusan S-1 di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada dan S-2 di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini menggabungkan pengetahuan praktis dan pengalaman profesionalnya di dunia HR selama lebih dari 16 tahun terakhir, untuk memberikan pencerahan berupa tips pengembangan karier melalui berbagai artikel serta workshop/seminar di kampus ataupun lingkungan korporasi.

Comments

comments