6 Pertanyaan Jebakan dalam Wawancara Kerja

 Artikel ini juga dapat dibaca di  beritagar-logo.

Banyak orang merasa takut dan gelisah ketika hendak menjalani interview atau wawancara kerja. Penyebabnya sering kali karena kurang percaya diri. Mereka takut tidak bisa menjawab pertanyaan dari pewawancara, sehingga hasil wawancaranya pun mengecewakan.

Tentunya semua orang mengharapkan keberhasilan ketika menjalani wawancara, terutama di perusahaan impiannya. Sayangnya, tahap seleksi ini masih kerap dianggap sebagai momok yang menakutkan bagi para pencari kerja.

Dengan persiapan yang matang, mestinya Anda tak perlu khawatir menghadapi wawancara kerja di manapun. Apa lagi dengan keberadaan situs seperti Jobplanet, Anda bisa mengetahui pertanyaan apa saja yang pernah diterima oleh para kandidat karyawan di perusahaan yang Anda lamar.

Berikut ini Jobplanet rangkumkan enam pertanyaan “jebakan” yang sering dihadapi pelamar pada saat wawancara, beserta cara menjawabnya.

Mengapa kami harus mempekerjakan Anda?

Untuk menjawab pertanyaan ini, terlebih dulu Anda harus mengetahui apa yang perusahaan cari dari calon karyawannya. Pahami posisi yang Anda lamar beserta job description-nya, dan sadari pula kelebihan yang Anda miliki yang kira-kira sesuai dengan pekerjaan tersebut. Dengan begitu, Anda bisa dengan mudah “menjual” skill dan kompetensi Anda kepada HRD atau calon atasan.

Anda tak perlu menjawab dengan bertele-tele, melainkan langsung masuk ke intinya saja. Beri penekanan pada keuntungan yang akan didapat oleh perusahaan jika mempekerjakan Anda, yang dikaitkan dengan pengalaman dan prestasi Anda yang relevan. Sehebat apapun jawaban yang Anda siapkan, pastikan agar tetap masuk akal dan dapat Anda buktikan.

Mengapa Anda keluar dari pekerjaan lama?

Jika Anda sebelumnya bekerja di perusahaan lain, keputusan Anda untuk pindah kerja tentu menjadi pertanyaan bagi pewawancara. Selain mengamati rentang waktu bekerja untuk mengetahui apakah Anda seorang kutu loncat, mereka juga ingin memastikan bahwa tak ada masalah berarti yang mendorong Anda untuk resign.

Guna meyakinkan pewawancara bahwa Anda pantas dipekerjakan, hindari membicarakan keburukan perusahaan lama Anda secara gamblang, sekalipun hal itu memang menjadi salah satu pemicu Anda resign. Sebaliknya, tekankan pada rencana karier yang Anda harap bisa diraih di tempat kerja baru. Misalnya, ingin meningkatkan keahlian di bidang tertentu.

Mengapa Anda lama menganggur, dan apa yang Anda lakukan untuk mengisi waktu?

Ketika lulus kuliah, tidak semua fresh graduate langsung mencari pekerjaan. Sementara mereka yang langsung gencar mengirimkan lamaran ke berbagai perusahaan pun tidak serta merta mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Nah, apabila hal ini membuat Anda menganggur cukup lama, bersiaplah untuk menerima pertanyaan dari pewawancara.

Dengan alasan yang tepat, status “pengangguran” Anda tak akan jadi masalah. Karenanya, pastikan Anda mengisi waktu tersebut dengan hal-hal yang positif. Anda juga bisa mengakui bahwa Anda memang menganggur karena belum dapat pekerjaan, tapi sampaikan apa saja yang Anda lakukan agar usaha tersebut membuahkan hasil. Misalnya, mengasah keahlian dengan mengikuti kursus atau belajar sendiri.

Bagaimana kemampuan Anda bekerja di bawah tekanan?

Mendengar pertanyaan ini, mungkin kekhawatiran langsung muncul dalam diri Anda bahwa perusahaan akan memberikan tanggung jawab yang berat. Bayangan akan bekerja dikejar deadline pun tak bisa dihindari. Padahal, kalau Anda baca review perusahaan di Jobplanet, harusnya Anda bisa memprediksi seperti apa sistem kerja yang akan Anda hadapi.

Meski demikian, bukan hal yang aneh jika perusahaan menginginkan karyawan yang bisa bekerja di bawah tekanan, karena berarti mereka siap menghadapi segala tantangan, sekalipun jika dihadapkan pada deadline yang ketat. Nah, cara terbaik untuk menjawab pertanyaan ini adalah dengan menceritakan pengalaman Anda ketika menghadapi situasi serupa. Misalnya, pengalaman saat mengerjakan tugas pada masa kuliah dulu, atau saat bekerja di perusahaan lama. Ceritakan bagaimana Anda berusaha tenang dan fokus hingga berhasil menyelesaikan pekerjaan.

Apakah Anda lebih suka bekerja seorang diri atau dalam tim?

Sebelum menjawab pertanyaan ini, tengok kembali pekerjaan yang Anda lamar, apakah karyawannya akan lebih banyak dituntut untuk mengambil insiatif sendiri atau berkolaborasi dengan anggota tim. Selanjutnya, tanyakan pada diri Anda mana yang lebih membuat Anda nyaman. Jika jawaban keduanya tidak sama, tak perlu khawatir.

Di dunia kerja, teamwork akan selalu dibutuhkan guna mencapai target maksimal yang ditentukan perusahaan. Jika Anda lebih nyaman bekerja seorang diri, sampaikan sejujurnya. Namun, jelaskan bagaimana Anda juga tetap mampu bekerja secara produktif dalam tim.

Apakah Anda punya pertanyaan?

Pertanyaan yang selalu muncul di akhir sesi wawancara ini merupakan kesempatan terakhir Anda untuk membuat pewawancara terkesan. Karena itu, hindari pertanyaan-pertanyaan yang terlalu mendasar, seperti profil perusahaan yang mudah ditemukan di Internet, pertanyaan tentang gaji—padahal Anda belum memasuki tahap negosiasi, pertanyaan yang sifatnya terlalu personal, atau gosip yang menerpa perusahaan.

Sebaliknya, ajukan pertanyaan-pertanyaan yang cerdas, serta memperlihatkan keinginan besar dan antusiasme Anda untuk segera bergabung. Anda bisa melakukan riset terlebih dahulu, baik di website perusahaan, media cetak dan elektronik, serta situs Jobplanet, sehingga terlihat bahwa Anda memang sungguh-sungguh ingin bekerja di sana.

 

Keenam pertanyaan di atas barulah sebagian dari yang sering diajukan dalam wawancara kerja. Jadi, kalau ingin persiapan Anda lebih matang, kunjungi situs Jobplanet, cari halaman perusahaan yang sedang Anda lamar, dan pelajari kisi-kisi pertanyaan wawancara di sana.

Pada saat wawancara, tetaplah berusaha untuk tenang dan fokus, karena jika Anda terbawa perasaan gugup, jawaban yang Anda berikan juga tidak akan maksimal. Yang tak kalah penting, jawablah setiap pertanyaan dari pewawancara dengan jujur. Jika Anda berusaha berbohong untuk menutupi kekurangan, hasilnya justru akan merugikan Anda sendiri.

Semoga sukses!

Comments

comments