5 Karakteristik yang Harus Dimiliki Karyawan Startup

5 Karakteristik yang Harus Dimiliki Karyawan Startup

Geliat startup atau perusahaan rintisan di Indonesia berhasil membuat sektor usaha ini kian diminati para pencari kerja. Tak hanya fresh graduate, para pekerja berpengalaman pun ikut tergoda mencicipi pengalaman kerja di startup. Jadi, jangan kira seleksi masuk startup akan mudah. Dalam industri startup itu sendiri pun, persaingan sengit tak hanya terjadi di antara para pencari kerja, tapi juga di antara para pencari SDM.

Hal yang menarik adalah, startup bukan hanya membidik individu-individu unggul dengan kompetensi yang teruji. Anda tertarik bekerja di startup? Perlu Anda ketahui, karyawan dan calon karyawan startup dituntut untuk memiliki sejumlah karakteristik untuk memuluskan karier mereka di industri. Berikut kelima karakteristik yang dimaksud:

1. Fast learner

Keterbatasan SDM di startup menuntut seluruh karyawannya untuk bisa menguasai ilmu baru dengan cepat. Mengapa? Sebab, besar kemungkinan tanggung jawab Anda akan lebih banyak dibandingkan karyawan perusahaan lain yang timnya lebih besar.

Jangankan pekerjaan sendiri, melakukan back up untuk pekerjaan rekan kerja lain pun lama-lama akan jadi hal biasa. Meski demikian kondisinya, karyawan startup perlu merasa beruntung karena bisa mendapatkan lebih banyak ilmu dan mengasah lebih banyak keahlian dalam waktu cepat.

2. Fleksibel

Umumnya, perusahaan startup didirikan dengan maksud untuk menguji model bisnis hingga ditemukan yang paling tepat, sehingga tak heran jika dunia startup dinilai sangat dinamis. Arah bisnis yang dapat berganti-ganti dalam waktu singkat memaksa perusahaan untuk fleksibel dengan perubahan. Nah, hal yang sama juga berlaku untuk karyawannya.

Karyawan startup harus selalu siap kapanpun manajemen mengubah targetnya. Anda dituntut untuk siaga dan siap menyesuaikan alur kerja. Tapi tak usah khawatir, kondisi ini justru menjadikan Anda sebagai pekerja yang sigap.

3. Mandiri dan proaktif

Mengingat SDM startup tidak banyak, maka kontribusi karyawan di startup akan terasa lebih nyata. Sekecil apapun pekerjaan yang Anda lakukan punya dampak yang signifikan bagi perusahaan. Berbeda dengan di korporat, di startup mungkin hanya Anda yang memegang tanggung jawab di suatu bidang. Dengan kata lain, Anda dilatih untuk jadi seorang spesialis.

Kesempatan bagus ini tak boleh Anda sia-siakan. Manfaatkanlah selalu dengan cara bersikap proaktif. Jika Anda punya ide atau opini, jangan segan-segan untuk mengemukakannya. Selama ditujukan untuk kebaikan perusahaan, suara Anda pasti didengarkan.

4. Suka tantangan

Di startup, Anda tidak bisa cuma bermain aman. Budaya perusahaan yang terbuka telah memberi karyawan ruang untuk bereksperimen dengan pekerjaannya. Nah, untuk memaksimalkan hal tersebut Anda harus berani mengambil risiko.

Di startup, trial and error adalah hal yang biasa dan Anda diberi keleluasaan dalam melakukan “percobaan”. Meski demikian, jangan lupakan fakta bahwa setiap keputusan yang Anda ambil akan berpengaruh besar bagi perusahaan. Jadi, pikirkan dan diskusikan dulu dengan atasan sebelum bertindak.

5. Peduli

Apabila Anda pribadi yang cuek, kemungkinan besar Anda kurang cocok bekerja di startup. Karyawan startup harus punya sense of belonging yang kuat, sehingga ia bukan cuma bertanggung jawab pada pekerjaannya sendiri, tapi juga perusahaan secara keseluruhan.

Dengan ukuran tim yang kecil, Anda akan didorong untuk ikut peduli dengan pekerjaan rekan-rekan lainnya. Saling berbagi ide dan masukan dengan rekan kerja beda divisi sudah menjadi hal biasa. Justru kebiasaan inilah yang memperkuat hubungan kekeluargaan di startup.

Jika Anda punya kelima karakteristik di atas berarti Anda sudah siap bergabung dengan startup. Namun sebelum itu, ada baiknya Anda telusuri dulu informasi di Jobplanet untuk menemukan perusahaan startup yang paling cocok untuk Anda.

Comments

comments