“Apakah Anda punya pertanyaan?”
Anda tentu tidak asing lagi dengan pertanyaan di atas. Di akhir setiap wawancara kerja biasanya pewawancara akan memberi Anda kesempatan untuk mengajukan pertanyaan.
Banyak hal yang bisa dinilai oleh pewawancara dari jawaban Anda untuk pertanyaan tersebut, mulai dari antusiasme, rasa ingin tahu, hingga sikap kritis Anda. Jadi, pertanyaan ini sama dengan momen penting yang harus Anda maksimalkan untuk memikat hati mereka.
Di bawah ini adalah empat hal yang bisa Anda tanyakan saat wawancara, berikut contoh pertanyaannya:
1. Tentang Pewawancara
Sebelum interview, luangkanlah waktu untuk melakukan background check orang yang akan mewawancarai Anda. Hal ini bisa dilakukan dengan menelusuri profil si pewawancara yang ada di website perusahaan atau bahkan media sosialnya.
Anda kemudian bisa mengajukan pertanyaan berdasarkan informasi yang Anda dapatkan. Karena faktanya, kebanyakan orang paling senang jika diajak bercerita soal dirinya atau hal-hal yang disukainya.
Contoh:
“Bapak/Ibu pasti sudah sangat berpengalaman di bidang Marketing. Apakah Bapak/Ibu mengawali karier di bidang tersebut di perusahaan ini?”
2. Tentang Perusahaan
Riset merupakan hal penting yang wajib dilakukan pelamar sebelum menjalani interview. Gali sedalam-dalamnya informasi perusahaan yang terdapat di website resminya, di media-media online, serta di Jobplanet.
Di website perusahaan, misalnya, biasanya terlampir laporan tahunan yang menyajikan info lengkap mulai dari sejarah berdirinya perusahaan, jajaran direksi, angka penjualan, hingga pendapatan dan profit. Nah, data-data tersebut bisa Anda jadikan bahan pertanyaan.
Contoh:
“Dari yang saya lihat di laporan tahunan perusahaan, tahun lalu perusahaan ini berhasil meraih pendapatan sebesar RpXX Triliun, naik Y% dari tahun sebelumnya. Tentunya perusahaan berambisi untuk mengulang kesuksesan yang sama tahun ini. Boleh saya tahu, berapa pendapatan yang ditargetkan perusahaan tahun ini?”
3. Tentang Industri
Masih berdasarkan hasil riset yang dilakukan, kali ini saatnya Anda menyinggung soal industri yang digeluti perusahaan. Jadi, rajin-rajinlah mengikuti berita di media massa atau online untuk mengetahui perkembangan terkini industri tersebut.
Contoh:
“Bisa dikatakan saat ini teknologi digital telah merambah semua industri, termasuk industri ritel, dengan transaksi online yang mengalami kenaikan sebesar X%. Bagaimana respons perusahaan terhadap fenomena ini? Apakah perusahaan sudah memiliki strategi agar tetap unggul dalam persaingan bisnis yang kini serba digital?”
4. Tentang Ide Anda
Terakhir, buatlah pewawancara terpukau dengan ide brilian Anda untuk perusahaan. Bukan hanya mereka akan semakin tertarik untuk merekrut Anda, tapi nanti Anda bisa langsung dipercaya untuk menjalankan ide tersebut.
Contoh:
“Saya selalu terkesan dengan kegiatan promosi penjualan perusahaan ini. Namun, nampaknya optimasi media sosialnya masih kurang. Padahal dari pengalaman saya menangani kegiatan promosi digital, saya lihat efektivitas media sosial cukup tinggi, dan saya sudah punya beberapa ide yang cocok diterapkan di sini. Apakah perusahaan memiliki rencana ke arah sana?”
Kini Anda sudah mendapatkan gambaran seperti apa pertanyaan-pertanyaan yang bisa Anda ajukan di akhir sesi wawancara. Jangan lupa, selalu pelajari kisi-kisi pertanyaan di Jobplanet agar wawancara Anda berjalan lancar. Semoga membantu!
(Artikel ini juga dapat dibaca di Kompas.com)