4 Alasan Mengapa Karier Anda Tidak Berkembang

Karier Anda Tidak Berkembang

 Artikel ini juga dapat dibaca di  beritagar-logo.

Menjadi pemimpin muda bukanlah sesuatu yang mustahil. Hal ini terbukti dari kisah sukses para pendiri dan CEO perusahaan-perusahaan ternama yang menyandang titel nan bergengsi sebelum menginjak usia 30 tahun. Sebut saja, para pendiri Ruangguru, Bukalapak, Traveloka, bahkan Kaskus yang mulai membesarkan perusahaan masing-masing sejak usia 20-an.

Menyaksikan pencapaian para pemimpin muda kadang kala menimbulkan kegelisahan bagi sejumlah orang. Di saat rekan-rekan seumuran sudah menduduki posisi manager bahkan membangun usaha sendiri, Anda masih tertinggal jauh dikarenakan karier yang stagnan. Lantas, apa sih yang sebenarnya menyebabkan karier Anda tidak bisa berkembang? Bisa jadi penyebabnya salah satu atau beberapa hal di  bawah ini.

1. Terjebak di zona nyaman

Setiap orang memegang kendali atas kesuksesannya masing-masing. Itu artinya, mereka juga lah yang dapat menjadi penghalang untuk menuju kesuksesan tersebut. Ketika Anda terlalu asyik bekerja di zona nyaman, tanpa disadari orang-orang di sekitar Anda sedang bergerak cepat menoreh prestasi demi prestasi yang membanggakan. Dengan hasrat untuk berkompetisi yang rendah, rasanya akan sulit untuk mengikuti jejak mereka.

Alih-alih ikut berlomba-lomba menambah dan mempertajam skill, Anda justru lebih pilih bertahan dengan pekerjaan yang sudah Anda kuasai. Jangankan meminta atasan untuk memberi Anda tanggung jawab yang lebih besar, kesempatan untuk berkembang yang ada di depan mata saja bisa Anda sia-siakan. Nah, kalau tantangan seperti ini selalu Anda hidari, maka tak heran jika karier Anda sulit berkembang.

2. Takut melakukan kesalahan

Di mata para pemimpin yang sukses atas usaha dan kerja keras sendiri, kegagalan bukanlah musuh. Justru, pengalaman jatuh bangun di masa-masa awal berkarier lah yang menuntun mereka hingga sukses. Sayangnya, tak banyak yang berpikir demikian.

Rasa tidak pede dengan kemampuan diri sendiri kerap membuat seseorang enggan mencoba hal baru. Alhasil, banyak kesempatan emas yang terlewat begitu saja. Misalnya, Anda ditawari memegang beragam project besar yang sebenarnya bisa jadi portofolio yang mengesankan, namun Anda tolak dengan alasan tidak mampu. Kalau begitu, jangan salahkan perusahaan ketika akhirnya Anda yang merugi.

 

 

 3. Hanya memikirkan gaji

Sangat disayangkan ketika gaji menjadi satu-satunya tolok ukur seseorang dalam memilih pekerjaan. Padahal, banyak faktor lain yang juga penting untuk dipertimbangkan, seperti budaya kerja, manajemen perusahaan, work-life balance, serta jenjang karier. Gaji di suatu perusahaan mungkin tak sebesar yang Anda harapkan, tapi bukan berarti tawaran untuk memegang jabatan yang lebih tinggi serta merta Anda tolak.

Menjalani pekerjaan baru memang idealnya diiringi dengan kenaikan gaji yang setimpal. Kendati demikian, karier yang menanjak tak cukup hanya diukur dari bayarannya saja. Meskipun nominalnya kurang menarik, tapi dengan mengambil tawaran kerja untuk posisi yang lebih menantang otomatis Anda telah membuka peluang untuk meraih karier yang cemerlang di kemudian hari. Karena itu, sebaiknya pikirkan dulu matang-matang setiap pekerjaan atau tawaran yang datang pada Anda.

4. Tidak diberi kesempatan

Ketika Anda punya semangat yang tinggi untuk mengejar karier, sangat disayangkan jika Anda bekerja di perusahaan yang tidak bisa mengakomodasinya. Ruang untuk berkreasi dibatasi, ide dan pendapat kurang dihargai, jenjang karier pun tak pasti. Alhasil, skill jadi sulit berkembang, dan posisi Anda di perusahaan pun kian stagnan.

Apabila Anda berada dalam posisi tersebut, bertahan di perusahaan yang secara tidak langsung menghalangi karier karyawannya sama saja dengan membuang-buang waktu. Nah, apabila Anda ingin pindah ke perusahaan yang lebih menghargai karyawan serta membuka peluang karier yang menjanjikan, Anda bisa mencari tahu informasinya di Jobplanet. Bisa jadi bukan cuma peluang karier yang terbuka lebar, tapi bayarannya pun menggiurkan.

Comments

comments